DASWATI.ID – Unit Kegiatan Penerbitan Mahasiswa (UKPM) Teknokra Universitas Lampung (Unila) menyelenggarakan Pelatihan Jurnalistik Semai Karya 2025 “Jurnalisme Advokasi”.
Kegiatan ini diadakan dalam upaya mendorong peningkatan kualitas Jurnalisme Advokasi serta meningkatkan kualitas kompetensi mahasiswa.
Acara tersebut berlangsung selama dua hari sejak tanggal 17-18 November 2025 dengan menghadirkan narasumber Hendry Sihaloho dari Konsentris.id dan Sasmito Madrim dari Koreksi.org.
Konsep Pelatihan Inklusif dan Peningkatan Kompetensi
Ketua pelaksana acara, Alfian Wardana (Arsitektur ‘23), dalam keterangannya pada Jumat (21/11/2025) menjelaskan bahwa kegiatan Pelatihan Jurnalistik Semai Karya 2025 berfungsi sebagai wadah untuk pelatihan yang bersifat inklusif.
“Harapannya melalui pelatihan atau forum ini, kompetensi para peserta dapat meningkat,” kata dia.
Alfian juga menekankan bahwa kemampuan jurnalistik tidak hanya bermanfaat bagi mereka yang berniat melanjutkan profesi sebagai jurnalis.
Lebih lanjut, Pemimpin Umum UKPM Teknokra, Putra Alam Apriliandi (Pendidikan Sejarah ‘22), menjelaskan konsep di balik penamaan program ini.
Ia menyampaikan bahwa Teknokra membuat program “Semai Karya” yang diibaratkan sebagai bibit untuk masa depan.
“Teknokra membuat pelatihan ini menjadi Semai Karya adalah sebagai bibit, untuk kedepannya kami bisa mengangkat jurnalisme advokasi ini menjadi isu yang berkelanjutan,” ujar Alam.
Melalui program ini, harapan utama adalah dapat mengangkat jurnalisme advokasi, terutama karena isu yang diangkat bersifat berkelanjutan.
Dari pelatihan ini, Alam berharap upaya jurnalisme advokasi dapat berkembang dan meningkat lagi di masa mendatang.
Apresiasi dari Pembina
Sementara itu, Pembina UKPM Teknokra, Dedy Hermawan mengungkapkan bahwa kegiatan pelatihan ini mengingatkan dirinya kembali ke masa lalu untuk meningkatkan kompetensi.
“Melihat acara-acara seperti ini, saya jadi ingin berperan lagi dan kembali ke masa lalu, supaya bisa meningkatkan kompetensi saya,” kata Dedy dalam sambutannya.
Dedy menambahkan bahwa sangat disayangkan jika pada masa lalu tidak ada kegiatan semacam itu, sebab setiap orang sebenarnya bisa mendapatkan manfaat besar dari acara seperti ini.
Baca Juga: Jurnalis Bangun Solidaritas Ekonomi Lewat Credit Union

