Tiga Gubernur Terlama yang Membentuk Lampung Modern

oleh
Tiga Gubernur Terlama yang Membentuk Lampung Modern
Foto: Istimewa

Oleh: Mahendra Utama–Pemerhati Pembangunan

DASWATI.ID – Sejak resmi menyandang status provinsi pada tahun 1964, #SejarahLampung telah dipimpin oleh berbagai tokoh yang mengabdikan diri untuk kemajuan daerah.

Namun, ada tiga nama #GubernurLampung yang menonjol karena masa kepemimpinan mereka yang tergolong paling panjang, dan ketiganya memiliki andil besar dalam membangun fondasi Lampung modern yang dikenal saat ini.

Tiga tokoh ini—Yasir Hadibroto, Poedjono Pranyoto, dan Sjachroedin Zainal Pagaralam—masing-masing memimpin selama sembilan hingga sepuluh tahun #PembangunanDaerah.

Rentang waktu #SejarahLampung yang panjang ini memungkinkan ketiga #TokohLampung tersebut untuk mengukir terobosan signifikan di bidang infrastruktur, keamanan, dan pendidikan.

Yasir Hadibroto: Arsitek Pengembangan Wilayah Orde Baru

Mayor Jenderal TNI Yasir Hadibroto tercatat sebagai salah satu pemimpin daerah dengan masa jabatan terlama, memimpin Lampung selama dua periode penuh dari tahun 1978 hingga 1988, tepat di era Orde Baru.

Fokus utamanya adalah pembangunan infrastruktur dan pengembangan wilayah.

Pada masa kepemimpinannya, Lampung menjadi tujuan utama program transmigrasi dari Jawa, yang secara signifikan mempengaruhi perkembangan sektor pertanian dan demografi Lampung.

Di samping kontribusi regionalnya, nama Yasir Hadibroto juga tercatat dalam sejarah nasional karena perannya sebagai tokoh militer yang berhasil menangkap D.N. Aidit saat peristiwa G30S/PKI.

Poedjono Pranyoto: Stabilisasi dan Pendidikan

Melanjutkan tongkat estafet pembangunan, Letjen TNI (HOR) Poedjono Pranyoto menjabat selama sembilan tahun, dari tahun 1988 hingga 1997.

Poedjono tidak hanya melanjutkan pembangunan infrastruktur yang telah dirintis pendahulunya, tetapi juga menempatkan sektor pendidikan sebagai prioritas.

Bersama sang istri, Poedjono turut berperan dalam mendirikan Perguruan Al Kautsar, yang kini dikenal sebagai lembaga pendidikan terkemuka di Lampung.

Masa jabatannya membentang hingga menjelang masa Reformasi, sebuah periode penting yang menuntut tingkat stabilitas yang sangat tinggi.

Sjachroedin Zainal Pagaralam: Ikon Baru dan Reformasi Birokrasi

Sjachroedin Zainal Pagaralam, mantan perwira polisi, memimpin selama sembilan tahun, menjabat dua kali periode terpisah, yakni 2004–2008 dan 2009–2014.

Beliau adalah gubernur pertama di Lampung yang dipilih secara langsung oleh rakyat.

Masa kepemimpinan Sjachroedin ditandai dengan terobosan penting di bidang infrastruktur dan keamanan. Menara Siger di Bakauheni, yang kini menjadi ikon Provinsi Lampung, diresmikan pada era beliau.

Ia juga dikenal getol dalam memperjuangkan rencana pembangunan Jembatan Selat Sunda, meskipun proyek tersebut akhirnya ditunda.

Dengan latar belakang kepolisian, Sjachroedin fokus pada pembenahan birokrasi dan menjaga stabilitas keamanan, yang merupakan modal krusial untuk menarik investasi ke daerah.

Ketiga tokoh dengan masa kepemimpinan terpanjang ini, yang memiliki latar belakang birokrat dan militer, telah menyumbang kontribusi yang sangat besar, mengukir pembangunan daerah, dan mengokohkan fondasi bagi #LampungBerkembang hingga saat ini. (*)

Baca Juga: Harga Sebuah Gerbang Metropolitan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *