TNI-Polri Investigasi Tragedi Penggerebekan Judi Sabung Ayam di Lampung

oleh
TNI-Polri Investigasi Tragedi Penggerebekan Judi Sabung Ayam di Lampung
Kiri ke Kanan: Danrem 043/Gatam Brigjen TNI Rikas Hidayatullah; Pangdam II/Sriwijaya Mayor Jenderal TNI Ujang Darwis; Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika dalam konferensi pers di Mapolda Lampung, Rabu (19/3/2025). Foto: Josua Napitupulu

DASWATI.IDPolda Lampung dan Kodam II/Sriwijaya tengah menyelidiki insiden tragis yang terjadi di Way Kanan, Lampung, dimana tiga anggota polisi tewas dalam penggerebekan judi sabung ayam pada Senin (17/3/2025) lalu.

Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika, dalam konferensi pers pada Rabu (19/3/2025) mengungkapkan bahwa penyelidikan dibagi menjadi dua fokus utama: perjudian sabung ayam dan pembunuhan terhadap tiga polisi.

“Dari peristiwa itu, kami (tim gabungan) sepakat dibagi 2 kluster yakni perjudian sabung ayam dan peristiwa meninggalnya atau penembakan terhadap petugas yang mengakibatkan meninggal dunia,” kata dia. 

Untuk peristiwa perjudian sabung ayam, Polda Lampung telah menetapkan satu warga sipil, pemain judi sabung ayam, Zulkarnaen sebagai Tersangka.

Dari lokasi kejadian, ditemukan barang bukti berupa uang tunai Rp 21 juta, ayam aduan, senjata tajam, dan kendaraan bermotor.

Sementara penembakan terhadap tiga anggota polisi di Kabupaten Way Kanan diduga melibatkan tiga jenis senjata api.

Baca Juga: Dua Oknum TNI Ditahan Terkait Penembakan Tiga Polisi di Arena Sabung Ayam 

Helmy menjelaskan bahwa di lokasi insiden, terdapat satu titik dimana selongsong peluru terkumpul dengan arah yang sama menuju lokasi korban.

“Diduga ada tiga jenis senjata yang digunakan untuk penembakan,” tambah dia.

Kapolda menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan uji balistik dan metalurgi terhadap selongsong yang ditemukan untuk menentukan jenis senjata yang digunakan, apakah senjata laras panjang atau pendek, serta apakah itu senjata pabrikan atau rakitan.

Panglima Komando Daerah Militer (Kodam) II/Sriwijaya Mayor Jenderal TNI Ujang Darwis mengonfirmasi bahwa dua oknum TNI, Kopka B dan Peltu L, berstatus sebagai Saksi, saat ini sedang dalam proses pemeriksaan.

“Menurut pengakuan oknum tersebut, senjata yang digunakan adalah rakitan, namun kami akan melakukan uji balistik untuk memastikan,” ujar dia.

Terpisah, Komandan Resort Militer 043 Garuda Hitam (Danrem 043/Gatam) Brigjen TNI Rikas Hidayatullah menegaskan bukti yang ditemukan menunjukkan adanya tiga jenis kaliber amunisi, yaitu 5,56 mm, 9 mm, dan 7,62 mm.

“Saat ini, kami sedang melacak keberadaan tiga jenis senjata api yang kemungkinan digunakan dalam insiden tersebut,” kata Rikas. 

Danrem menjelaskan penyesuaian dan analisis lebih lanjut akan dilakukan oleh tim forensik dan balistik untuk memastikan keterkaitan antara amunisi dan senjata yang digunakan.

Rikas juga mengakui bahwa judi sabung ayam telah berlangsung lama di beberapa wilayah Lampung dan menduga adanya oknum nakal yang memanfaatkan situasi tersebut.

Sejarah sabung ayam di Provinsi Lampung cukup panjang, dengan praktik judi adu ayam yang sudah berlangsung di beberapa lokasi.

“Setelah kami pelajari dan perdalam, memang sebenarnya antara kawan-kawan yang ada di sana itu sudah seperti teman. Nah, mungkin di sinilah ada anggota TNI yang dalam tanda kutip nakal, mencoba untuk mencari kesempatan. Apalagi mereka sudah sama-sama kenal,” ungkap Rikas.

Ia menyatakan bahwa laporan masyarakat mengenai setoran rutin kepada pihak tertentu juga menjadi perhatian dalam penyelidikan.

“Selanjutnya, kami menemukan bahwa secara rutin terdapat setoran yang diberikan kepada kawan yang ada di daerah sana. Hal ini menyebabkan masalah ini tidak ditangani dengan baik, sehingga masyarakat menjadi resah,” jelas dia. 

Brigjen Rikas pun meminta kepada masyarakat untuk tidak takut melaporkan aktivitas perjudian agar kondisi Lampung tetap kondusif.

Ia juga mengajak media untuk memberikan berita yang akurat dan bertanggung jawab terkait peristiwa.

“Mohon bersabar kepada media, untuk bisa kami uraikan benang merahnya, mulai dari sebelum sampai dengan tahap pelaksanaan penggerebekan itu,” kata Rikas.

“Alhamdulillah kami dengan Bapak Kapolda sudah sepakat, untuk persoalan ini kita laksanakan investigasi bersama. Sekali lagi, kalau ada keraguan, tolong kami dikonfirmasi,” pungkas dia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *