Tokoh Nasional Lintas Agama Khawatir Legitimasi Pemilu 2024

oleh
Tokoh Nasional Lintas Agama Khawatir Legitimasi Pemilu 2024
Tokoh nasional lintas agama menyampaikan hasil pertemuan dengan KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) dalam konferensi pers yang disiarkan secara langsung dari kediaman Gus Mus di Kelurahan Leteh, Rembang, Jawa Tengah pada Minggu (12/11/2023) siang. Foto: Josua Napitupulu

DASWATI.ID – Sejumlah tokoh nasional lintas agama mengkhawatirkan legitimasi hasil penyelenggaraan Pemilu 14 Februari 2024 yang dinilai tidak berlangsung sesuai asas jujur dan adil.

Rembuk tokoh nasional dan lintas agama bertajuk Majelis Permusyawaratan Rembang ini disiarkan secara langsung dari rumah KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) di Kelurahan Leteh, Rembang, Jawa Tengah pada Minggu (12/11/2023) siang.

Koordinator Pertemuan Majelis Permusyawaratan Rembang, Alif Iman Nurlambang, mengatakan rembuk tokoh lintas agama menyikapi situasi nasional akhir-akhir ini.

“Pertama penting kiranya kita semua yang memang prihatin dengan situasi sekarang. Gambaran mudahnya sebetulnya sudah sama-sama kita pahami tapi kalau boleh diulangi adalah situasi ketika demokrasi Indonesia ini di ontang-anting atau di ayun-ayun kekuasaan terpusat di eksekutif,” ujar Alif.

Kemudian, lanjut dia, situasi Mahkamah Konstitusi sebagaimana bukti-bukti yang ditemukan oleh Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi ada intervensi dari eksekutif ke yudikatif lembaga konstitusional.

“Situasi lain adalah bahwa ancaman terhadap asas jujur dan adil pemilu yang akan kita lakukan 14 Februari mendatang itu tidak bisa berlangsung dengan baik,” kata Alif.

Baca Juga: Mahkamah Konstitusi Ubah Ketentuan Syarat Usia Capres-Cawapres

Tokoh nasional lintas agama mengkhawatirkan penyelenggaraan Pemilu 2024.

Budayawan Goenawan Soesatyo Mohamad menambahkan para tokoh nasional mencemaskan legitimasi hasil Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

“Karena aturan bersama mulai di bongkar-bongkar, belum lagi saya dengar pemaksaan penutupan hak saluran suara. Kalau itu terjadi pilpres yang akan datang bisa tegang,” ujar dia.

Baca Juga: Klasika Lampung Sambut Baik Sikap Tokoh Nasional Lintas Agama

Goenawan menilai siapapun yang memenangkan kontestasi pemilu akan meraih kemenangan kosong dan cacat moral.

“Mesti ada yang menang, tapi kemenangan itu kemenangan yang kosong karena yang menang sebenarnya kalau ada legitimasi, bukan hanya legalitas,” kata dia.

“Artinya diterima, masuk akal dan sesuai dengan hati nurani, ini yang mungkin tidak terjadi. Siapapun yang menang akan cacat dan cacat kepada mereka itu akan terbawa terus sehingga politik tidak akan berlangsung sehat,” tambah Goenawan.

Menteri Agama RI 2014-2019 Lukman Hakim Saifuddin menuturkan hasil pertemuan tokoh nasional dan lintas agama dengan Gus Mus.

“Beliau menekankan bahwa kita harus kembali kepada nilai. Beliau mengatakan saat ini kita sedang mengalami krisis nilai dan ini tidak hanya dialami oleh sebagian penyelenggara negara, tapi juga masyarakat secara keseluruhan,” ujar Lukman.

“Oleh karenanya beliau berseru tadi, politik itu tanpa dilandasi nilai, tanpa menerapkan asas-asas kepatutan dan kepantasan, tanpa menggunakan etika moral, politik itu hanya sebatas alat saling berebut kuasa saja,” kata dia.

Tokoh nasional dan lintas agama yang diundang dalam rembuk di kediaman Gus Mus di antaranya Amin Abdullah, Andreas Anangguru Yewangoe, Antonius Benny Susetyo, Clara Juwono, Erry Riyana Hardjapamekas, Frans Magnis-Suseno, Goenawan Mohamad, Gomar Gultom, Lukman Hakim Saifuddin, Nasaruddin Umar, Natalia Soebagjo, Mayling-Oey Gardiner, Omi Komaria Madjia, Rhenald Kasali, Riris Sarumpaet, Sinta Nuriyah Wahid, Sri Pannavaro Mahathera, Sulistyowati Irianto.

Baca Juga: Bawaslu Lampung Pawai Pemilu Damai Keliling Tiga Kecamatan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *