DASWATI.ID – Untuk kali pertama komoditas pertanian pinang Lampung go internasional ke Arab Saudi dan Mesir.
Pelepasan ekspor perdana komoditas pertanian Anggota Jamaah Tani Muhammadiyah Lampung PT BUMR BiMU (Bina Masyarakat Utama) ini berlangsung di Hotel Nusantara Syariah, Kota Bandarlampung, pada Senin (30/10/2023).
Ekspor perdana pinang Lampung ke Arab Saudi dan Mesir dilepas oleh Menteri Perdagangan (Mendag) RI Zulkifli Hasan dan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi Lampung Prof Sudarman.
PT BUMR BiMU yang merupakan binaan Kemendag RI mengekspor pinang belah ke Arab Saudi dan Mesir sebanyak 18 ton senilai Rp542.932.500.
Zulkifli Hasan mengatakan rerata hampir semua komoditas pertanian Lampung seperti pinang, pala, lada, cengkeh, kopi, coklat, nanas, pisang, alpukat, kopra, digemari oleh dunia, termasuk perikanan.
“Kemendag membuka akses ke pasar global agar produk-produk kita ini bisa mudah diterima oleh negara-negara luar,” ujar dia.
Mendag Zulkifli Hasan meminta agar para petani terus meningkatkan kualitas komoditas pertanian ekspor.
“Dan memang kita harus meningkatkan kualitasnya. Seperti alpukat dan mangga itu tidak boleh ada bintik sedikitpun. Begitu juga pisang,” kata dia.
Ekspor perdana pinang Lampung ke Arab Saudi dan Mesir kerja sama business to business (B2B).
“Ini kerja sama B2B oleh PT BUMR BiMU ke perusahaan pengimpor di Arab Saudi dalam hal ini Jeddah, dan Mesir,” ujar Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Provinsi Lampung, Prof Sudarman.
Pinang Lampung go internasional ke Arab Saudi dan Mesir melalui PT BUMR BiMU.
Prof Sudarman menuturkan PT BUMR BiMU sudah 14 kali mengekspor komoditas pinang belah ke Arab Saudi dan Mesir melalui Provinsi Jambi.
“Ini yang perdana kami kirim sebanyak 18 ton, dan nanti untuk berikutnya sudah tidak perlu lagi mengirim dari provinsi lain. Kami cukup kirim dari Lampung saja,” kata dia.
Ia mengatakan PT BUMR BiMU di Sukarame yang berdiri sejak tahun 2017 sudah lebih settle untuk menangani ekspor pinang secara langsung.
PWM Lampung, jelas Prof Sudarman, memberdayakan petani-petani binaan yang ada di Provinsi Lampung.
“Kami di seluruh Lampung ada, tapi untuk komoditas pinang hanya beberapa kabupaten di Lampung Barat, Way Kanan, dan kami mengambil dari Provinsi Jambi juga, tapi pengirimannya dari Lampung,” ujar dia.
Ke depan, PT BUMR BiMU berencana untuk mengekspor komoditas pertanian lainnya, tidak hanya pinang.
“Rencananya besok bukan hanya pinang, tetapi mungkin ada komoditas lain. Seperti yang disebutkan Pak Menteri Perdagangan, banyak di Lampung ini yang bisa diekspor,” kata Prof Sudarman.
Dia menyampaikan hal senada bahwa pihaknya juga mengalami tantangan produksi dari hulu ke hilir.
“Yang pertama itu standardisasi petani yang harus ditingkatkan. Banyak sekali kami jumpai produk-produk pertanian, termasuk pinang dan pala, itu tidak termasuk kriteria ekspor. Sehingga seleksinya cukup ketat,” ujar dia.
Tantangan berikutnya adalah terkait proses dan prosedur ke negara tujuan ekspor yang sangat ketat.
“Proses dan prosedur tidak semudah yang dibayangkan. Kalau kami ekspor ke negeri orang ternyata persyaratannya luar biasa. Dan itu harus kami pahami dan pelajari dengan seksama, sehingga bisa menembus seluruh yang dipersyaratkan negara penerima,” kata dia.
Meski ekspor pinang Lampung ke Arab Saudi dan Mesir dilakukan secara B2B, PWM Lampung tetap berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Lampung.
“Karena ini B2B kami sebetulnya lebih memakai standar-standar umum saja. Tetapi secara nyata memang pemprov sangat apresiatif dan mendukung. Dan jika ada kendala-kendala kami minta difasilitasi,” pungkas dia.
Baca Juga: Neraca Perdagangan Lampung Surplus Per Agustus 2023
2 thoughts on “Pinang Lampung Go Internasional ke Arab Saudi dan Mesir”