DASWATI.ID – Komunitas Berkat Yakin tampil di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, pada Senin (20/11/2023) besok pukul 20.00 WIB.
Mereka akan mementaskan lakon Pilgrim #2: Bunyi Tepukan Satu Tangan yang sebelumnya mendulang sukses di Taman Budaya Lampung.
Baca Juga: Aksi Teatrikal Komunitas Berkat Yakin Pukau Umar Ahmad
Penampilan Komunitas Berkat Yakin di Taman Ismail Marzuki bertepatan dengan acara Lebaran Teater, 50 Tahun Festival Teater Jakarta (FTJ).
Pimpinan Produksi sekaligus Aktor Pilgrim #2, Alexander GB, menyampaikan bahwa gelaran Lebaran Teater akan digelar pada 20-26 November 2023 di Taman Ismail Marzuki dan diikuti oleh pemenang lomba FTJ, serta penampil-penampil luar kota dan luar negeri yang terpilih dari jalur kurasi.
“Info dari panitia, sekitar tiga grup teater dari luar Jakarta yang dipilih, dan kami salah satunya. Senang sekali bisa terlibat. Apalagi di tahun ini menjadi lebih spesial karena menandai 50 tahun eksistensi FTJ,” kata dia di Bandarlampung, Minggu (19/11/2023).
Alexander mengatakan Lebaran Teater FTJ menjadi momentum silaturahmi artistik dalam upaya membangun ekosistem teater.
“Di luar silaturahmi artistik, ada banyak hal bisa kita ambil dari momentum ini. FTJ bisa dikatakan festival teater tertua dan terkonsisten di Indonesia,” ujar dia.
Melalui FTJ, jelas Alex, sejak tahun 1973 Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) terus berupaya membangun ekosistem teater di Jakarta.
“Dan hal ini patut kita contoh. Apalagi melihat Lampung yang minim sekali event-event teater semacam ini, bahkan bisa dikatakan tak ada,” pungkas Alexander.
Komunitas Berkat Yakin tampil di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki.
Menjelang pementasan Pilgrim #2: Bunyi Tepukan Satu Tangan di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki, Sutradara Komunitas Berkat Yakin Ari Pahala Hutabarat mengatakan tidak ada perubahan signifikan pada lakon yang dipentaskan.
“Eksplorasi lebih banyak dilakukan ‘ke dalam’ dan minimalisasi bentuk tetap dipertahankan,” kata dia.
Ari menambahkan bahwa Pilgrim #2 sudah menemukan relevansi terhadap tema yang diusung FTJ, yakni Homo Theatricus: Kota, Subsistensi, dan Imajinasi, yang menggarisbawahi realitas kehidupan perkotaan di Indonesia saat ini, khususnya di Jakarta.
Dia menjelaskan Pilgrim #2 adalah upaya menampilkan sebuah problem universal, problem primordial setiap manusia, yang terus menerus menjadi pertanyaan masyarakat.
“Pertanyaan eksistensial tentang diri dan tuhannya, tentang makna dan kehendak untuk menemukan sumber hidup kita sebagai manusia. Problem ini tentu tak bisa diabaikan terutama bagi manusia urban,” ujar Ari.
Namun hal yang paling menarik, lanjut dia, di tengah persoalan urban yang terus menerus menyerbu, DKJ melalui Komite Teater tetap setia hadir, dan terus memelihara kegairahan dalam kerja-kerja kreatif khususnya teater di Indonesia.
Baca Juga: Pilgrim #2 “Bunyi Tepukan Satu Tangan” Tampil di Tiga Kota