Peran Penting Mahasiswa dalam Demokrasi

oleh
Peran Penting Mahasiswa dalam Demokrasi
PC PMII Bandarlampung menghadirkan aktivis perempuan Lampung Anna Yunita Pratiwi (kiri) dan Ketua AJI Bandarlampung Dian Wahyu Kusuma (tengah) dalam diskusi “Dekadensi Demokrasi: Pemuda Dalam Kubangan Krisis Pemilu 2024” di Sekretariat DPD KNPI Provinsi Lampung, Bandarlampung, Sabtu (9/3/2024). Foto: Arsip PC PMII Bandarlampung

DASWATI.ID – Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Bandarlampung menggelar diskusi terkait peran penting mahasiswa dalam demokrasi.

Diskusi bertajuk “Dekadensi Demokrasi: Pemuda Dalam Kubangan Krisis Pemilu 2024” berlangsung di Sekretariat DPD KNPI Provinsi Lampung, Bandarlampung, Sabtu (9/3/2024).

“Agenda diskusi ini dalam rangka mencerdaskan mahasiswa dalam melihat situasi demokrasi,” ujar Ketua PC PMII Bandarlampung, Alandra Pratama.

Dalam keterangannya, dia menyampaikan perjuangan demokrasi tidak lepas dari peran aktivis dan mahasiswa.

“Proses demokratisasi sangat panjang, dan gerbang awal proses mencita-citakan sistem demokrasi di Indonesia diawali dengan peristiwa Reformasi 1998 silam,” kata dia.

Alandra menerangkan diskusi publik yang menyoal peran penting mahasiswa dalam demokrasi bertujuan mencerdaskan mahasiswa melihat situasi demokrasi.

Diskusi publik ini menghadirkan dua narasumber, aktivis perempuan Lampung Anna Yunita Pratiwi dan Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandarlampung Dian Wahyu Kusuma.

Turut hadir organisasi kepemudaan dan kader PC PMII Bandarlampung.

Anna mengatakan anak muda harus kritis sebagai refleksi Indonesia menghadapi bonus demografi.

“Kita harus merefleksikan bahwa Indonesia sebentar lagi akan menghadapi bonus demografi, namun kita lihat berapa persen anak muda yang kritis,” ujar dia.

Ia melihat kemerosotan demokrasi anak muda tercermin dari minimnya partisipasi pemuda pada peringatan Hari Perempuan Sedunia atau International Women’s Day pada Jumat (8/3/2024) lalu.

Padahal demokrasi yang ideal adalah demokrasi yang inklusif, dimana semua orang, termasuk perempuan, memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam kehidupan politik, ekonomi, dan sosial.

“Ini harus menjadi kritik kita, mengkritik top and down, ada apa dengan gerakan mahasiswa hari ini,” kata Anna.

Sementara, Ketua AJI Bandarlampung Dian Wahyu Kusuma menyoroti lemahnya Indeks Kemerdekaan Pers di Provinsi Lampung.

“Ada poin-poin indikator yang kurang bagus seperti kebebasan berkumpul, berekspresi, berserikat, dan berpendapat antarmasyarakat,” ujar dia.

Baca Juga: Indeks Kemerdekaan Pers Lampung Merosot Tajam

Dian mengingatkan banyak hal dalam demokrasi yang harus diperjuangkan mahasiswa ke depannya pasca Pemilu 2024, yakni Pilkada Serentak 2024, sebagai sarana perwujudan kedaulatan di tangan rakyat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *