DASWATI.ID – TNI AL panen raya di Lampung. Produksi panen jagung dan padi varietas unggul seperti INBRIDA, INPARI-32, Situbagendit, melimpah.
Panen raya ini merupakan wujud peran aktif TNI AL dalam program ketahanan pangan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.
Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksdya TNI Erwin S. Aldedharma mengatakan Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dikaruniai sumberdaya alam dan potensi maritim yang luar biasa.
“Potensi maritim ini meliputi kekayaan hayati laut, sumberdaya ikan dan rumput laut, serta lahan pertanian di sepanjang garis pantai,” ujar dia di Desa Batu Menyan, Kecamatan Teluk Pandan, Pesawaran, Lampung, Rabu (10/7/2024).
Menurut Wakasal, pengelolaan kekayaan maritim yang terencana dan berkelanjutan dapat menghasilkan sumberdaya pangan yang melimpah bagi masyarakat.
Sebagai prajurit Jalasena, jelas dia, TNI AL tidak hanya bertanggung jawab menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah maritim Indonesia.
Melainkan juga mengembangkan daerah wilayah pertahanan laut yang meliputi aspek geografi, demografi, kondisi sosial maupun sumberdaya nasional.
“Oleh karena itu, TNI AL terus mendukung program pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional melalui pengembangan potensi maritim yang kita miliki,” kata Erwin.
Wakasal menegaskan komitmen TNI AL untuk meningkatkan sinergi dan kolaborasi dengan Kementerian Pertanian RI dalam meningkatkan komoditas lokal di wilayah pesisir.
Peningkatan nilai ekonomi komoditas lokal maupun penciptaan lapangan kerja diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.
TNI AL panen raya di Lampung dipimpin Menteri Pertanian RI.
TNI AL panen raya di Lampung. Turut hadir Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman, dan Wakil Ketua Umum Jalasenastri Ketty Erwin S. Aldedharma, Komandan Lanal Lampung Kolonel Laut (P) Dwi Atmojo, Komandan Brigif 4 Marinir/BS Kolonel Marinir Supriadi Tarigan.
Andi Amran Sulaiman mengatakan panen raya tersebut wujud sinergisitas Kementerian Pertanian RI dengan TNI AL.
“Panen raya yang dilaksanakan TNI AL sangat luar biasa dalam mendukung program pemerintah. Lahan ketahanan pangan TNI AL yang sudah kita lihat bersama dapat mengakselerasi dan memitigasi risiko kekurangan pangan,” ujar dia.
Ia menyampaikan program akselerasi pangan yang dijalankan TNI AL merupakan salah satu langkah mitigasi kekurangan pangan yang dialami dunia akibat iklim ekstrim.
“Pada bulan Januari-Februari 2024 terjadi shortage (defisit pangan) sehingga perlu kolaborasi semua pihak, salah satunya TNI AL,” kata Andi.
Menteri Pertanian berharap TNI AL dapat melangkah lebih jauh ke depan sebagai motor penggerak ketahanan pangan di tengah-tengah masyarakat.
Untuk mendukung TNI AL, Kementerian Pertanian memberikan sejumlah bantuan sarana prasarana penunjang pertanian.
Bantuan untuk TNI AL di Lampung meliputi pompa sebanyak 28 unit, traktor 2 unit, alat semprot 20 unit, combine harvester atau alat pemanen padi, dan benih padi di lahan seluas 250 hektare.
Kemudian benih jagung seluas 200 hektare, bibit kelengkeng seluas 160 hektare, anak ayam sebanyak 1.000 ekor beserta pakan dan vitamin.
Baca Juga: MA Perintahkan Cabut Pergub Lampung yang Izinkan Panen Tebu Dibakar