DASWATI.ID – Perusahaan Listrik Negara atau PLN luncurkan Nusantara InnoVision Center sebagai pusat pemantauan dan pengendalian operasional sistem pembangkit listrik secara realtime.
PT PLN (Persero) melalui subholding PLN Nusantara Power (PLN NP) meluncurkan Nusantara InnoVision Center di Kantor Strategis PLN NP Jakarta, pada Jumat (26/7/2024).
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo optimis Nusantara InnoVision Center (NIC) mampu mendukung PLN dalam operasional dan transisi energi.
“Peluncuran program NIC menjadi bukti komitmen perseroan untuk menjadi perusahaan energi modern kelas dunia. Terobosan strategis ini sekaligus melanjutkan transformasi digital di lingkungan PLN Group,” kata dia dalam keterangannya, Sabtu (27/7/2024).
Darmawan Prasodjo menyampaikan PLN Group sebagai pemegang mandat penyediaan ketenagalistrikan nasional bertekad untuk terus memberikan kontribusi terbaik dalam mendukung ketahanan energi nasional, serta menyediakan listrik yang andal dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
“Tentunya dengan dukungan NIC, PLN NP ke depan dapat lebih agile dalam mendukung peran strategis tersebut,” ujar dia.
Program NIC juga diharapkan dapat berkontribusi dalam peningkatan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) di tanah air.
Mengingat di masa depan akan semakin banyak listrik hijau yang berkarakter intermiten masuk ke dalam sistem kelistrikan PLN.
”Dengan adanya transisi energi, kami harus bisa memasukkan listrik EBT yang intermiten dalam skala besar. Diperlukan suatu pembangkit yang tadinya manual menjadi digital, yang slow response menjadi fast response,” kata Darmawan.
PLN luncurkan Nusantara InnoVision Center (NIC) melalui subholding PLN NP.
Direktur Utama PLN NP Ruly Firmansyah menjelaskan bahwa NIC akan menjadi pusat big data PLN NP yang berfungsi sebagai integrator dan koordinator aktivitas operasional perusahaan.
NIC ini diharapkan menjadi sumber informasi tunggal yang terverifikasi yang diperlukan dalam analisis persoalan dan pengambilan keputusan.
Ruly menuturkan, dulu, informasi operasional perusahaan terfragmentasi, monitoring dilakukan secara terpisah-pisah.
“Dengan jumlah 621 mesin pembangkit yang dikelola, hal ini tentu menyulitkan manajemen dalam mengambil keputusan strategis,” ujar Ruly.
Namun, dengan kehadiran NIC, semua informasi terkonsolidasi dan dapat terlihat dalam program NIC dashboard.
Ruly menjelaskan NIC dashboard ini berfungsi sebagai pusat informasi dan pengendali operasional pembangkit EBT, kinerja dan operasional pembangkit, kinerja korporat, serta capaian proyek.
Seluruh informasi dan pengendalian operasi tersebut dilakukan secara realtime.
“Sehingga jajaran manajemen PLN NP akan mendapatkan gambaran komprehensif bagi pengambilan keputusan yang cepat dan akurat,” kata dia.
Ia pun berharap pihaknya dapat menciptakan nilai-nilai baru yang akan memajukan perusahaan lewat NIC.
“Satu hal lagi yang membuat kita bangga dengan launching NIC ini adalah kami dapat mendukung transformasi moonshot di PLN Group untuk menjadi Top 500 Global Company dan nomor satu pilihan pelanggan untuk solusi energi,” tutup Ruly.
Diketahui, PT PLN (Persero) adalah BUMN kelistrikan yang terus berkomitmen dan berinovasi dalam memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan.
PLN mengusung agenda Transformasi 2.0 dengan visi menjadi Top 500 Global Company dan menjadi pilihan nomor satu bagi pelanggan untuk Solusi Energi melalui upaya pertumbuhan usaha, implementasi digitalisasi secara end to end, menjalankan transisi energi untuk mendukung tercapainya Net Zero Emissions (NZE), serta menghadirkan proses bisnis dengan SDM berkelas dunia.
Baca Juga: Lampung Blackout, Kompensasi PLN bagi Pelanggan Tunggu Hasil Investigasi