DASWATI.ID – Perajin pigura di Bandar Lampung mendulang cuan dari Pilkada Serentak 2024 menjelang pelantikan kepala daerah terpilih pada 20 Februari 2025.
Ismail (40), perajin pigura Smile Frame di Jalan Kota Raja, Gunung Sari, Kecamatan Enggal, mengaku pesanan pigura untuk kepala daerah terpilih meningkat signifikan jelang pelantikan.
Warga Susunan Baru, Kecamatan Kemiling ini menyebut, pesanan datang dari berbagai daerah seperti Tulang Bawang, Pringsewu, dan Way Kanan.
“Alhamdulillah, ini rezeki bagi kami perajin bingkai. Pesanan yang sudah masuk antara lain untuk pigura gubernur/wakil gubernur dan bupati/wakil bupati,” ujar Ismail, Minggu (16/2/2025) siang.
Ismail menjelaskan, pesanan terbanyak berasal dari Way Kanan sebanyak 4.000 pigura (2.000 pasang), disusul Tulang Bawang 800 pigura (400 pasang), dan Pringsewu 200 pigura (100 pasang).
Ia memperkirakan, pesanan akan terus meningkat seiring mendekatnya masa pelantikan kepala daerah pada 20 Februari 2025.
“Prediksi saya menjelang pelantikan kepala daerah bakal meningkat lagi karena mulai banyak yang cari,” harap dia.
Perajin pigura di Bandar Lampung mendulang cuan dari Pilkada 2024.
Pigura yang diproduksi Ismail bersama adiknya memiliki ukuran bervariasi, mulai dari 11R hingga 16R.
Namun, ada juga pesanan khusus dengan ukuran lebih besar, seperti 20R hingga 24R.
Motif yang ditawarkan pun beragam, termasuk bingkai putih dan emas.
“Harga pigura berkisar antara Rp60.000 per pasang untuk ukuran terkecil, hingga Rp350.000 per pasang untuk ukuran 24R,” jelas Ismail.
Bahan baku pembuatan pigura didapatkan dari Pasar Bambu Kuning, sementara poster kepala daerah dipesan dari percetakan.
Ismail mengaku telah mempersiapkan diri sejak lama untuk memenuhi permintaan konsumen.
“Saya sudah mulai ambil ancang-ancang menyiapkan bingkai sesuai ukuran yang dicari,” kata dia.
Sebagai pelaku usaha, Ismail berharap pemerintah daerah terpilih dapat memperhatikan nasib pengusaha kecil seperti dirinya, terutama dalam hal kebijakan pajak.
Saat ini, ia menyewa tempat berukuran 2×3 meter dengan biaya Rp12,5 juta per tahun.
Ismail telah berkecimpung dalam bisnis pigura selama delapan tahun.
Awalnya, ia berjualan di Way Halim dan Kemiling sebelum akhirnya menetap di lokasi saat ini.
“Saya berharap usaha ini bisa terus berkembang dan mendapat dukungan dari pemerintah,” ujar dia.
Ismail optimis bisnis pigura akan terus tumbuh, terutama pada momen-momen penting seperti pelantikan kepala daerah.
Baca Juga: Prabowo Minta Pelantikan Kepala Daerah Diundur untuk Efisiensi