Dua Sekolah di Lampung Gagal Finalisasi PDSS untuk SNBP 2025, Ketua MKKS Sebut Ada Kelalaian

oleh
Dua Sekolah di Lampung Gagal Finalisasi PDSS untuk SNBP 2025, Ketua MKKS Sebut Ada Kelalaian
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Provinsi Lampung Hendra Putra. Foto: Josua Napitupulu

DASWATI.ID – Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Provinsi Lampung Hendra Putra menyebutkan dua sekolah di Lampung gagal finalisasi PDSS untuk SNBP 2025.

Proses Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025 di Provinsi Lampung menghadapi kendala serius setelah dua sekolah, yaitu SMA Negeri 1 Sumberejo (Tanggamus) dan SMA Pelita Bangsa (Kota Bandarlampung), belum menyelesaikan finalisasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) dari 6-31 Januari 2025.

Hal ini diungkapkan oleh Hendra Putra yang juga menjabat sebagai Kepala SMA Negeri 2 Bandarlampung.

Hendra menjelaskan bahwa meskipun jadwal SNBP telah disampaikan secara rinci oleh perguruan tinggi jauh-jauh hari, masih ada sekolah yang terlambat dalam memenuhi kewajiban administratif.

“Sekolah ini kan sangat banyak, dan suasananya juga bermacam-macam. Ada yang sangat siap, ada yang biasa-biasa saja, tapi ada juga yang lalai,” ujar dia di Bandarlampung, Senin (10/2/2025).

Dua sekolah di Lampung gagal finalisasi PDSS untuk SNBP 2025.

Dari dua sekolah yang terlapor, SMA Negeri 1 Sumberejo memiliki lebih dari 100 pelajar Kelas XII yang seharusnya mengikuti SNBP, sementara SMA Pelita Bangsa hanya memiliki delapan siswa.

Hendra menyebut bahwa SMA Pelita Bangsa tidak terlalu mempersoalkan keterlambatan ini karena mayoritas siswanya cenderung memilih kuliah di kampus swasta.

Namun, situasi di SMA Negeri 1 Sumberejo dinilai lebih serius.

“Yang agak serius itu dari SMA Negeri 1 Sumberejo. Mereka dari awal sudah melaporkan bahwa ada persoalan. Kami sudah mengambil langkah-langkah cepat dengan mengarahkan kepala sekolahnya ke Universitas Lampung untuk berkoordinasi dengan panitia lokal. Namun, panitia lokal menyatakan tidak bisa memberikan solusi karena terikat dengan kebijakan panitia pusat,” jelas Hendra.

Setelah upaya koordinasi dengan panitia lokal tidak membuahkan hasil, pihak SMA Negeri 1 Sumberejo disarankan untuk langsung menghubungi panitia pusat di Jakarta.

Meskipun waktu tambahan telah diberikan hingga 8 Februari 2025 pukul 04.00 WIB, keterbatasan waktu membuat proses finalisasi PDSS tidak dapat diselesaikan.

“Sampai hari ini, persoalan di SMA Negeri 1 Sumberejo belum terselesaikan,” tambah Hendra.

Hendra juga mengungkapkan bahwa tahun ini pendaftaran SNBP untuk perguruan tinggi negeri (PTN) dan perguruan tinggi keagamaan islam negeri (PTKIN) dilakukan secara bersamaan. Hal ini menimbulkan kebingungan di kalangan sekolah.

“Tanggal 7 Februari adalah batas akhir untuk PTKIN, sedangkan untuk PTN batasnya lebih awal, yaitu 31 Januari. Ini membuat beberapa sekolah keliru dalam mengatur waktu,” ujar dia.

Hendra menekankan bahwa kelalaian ini harus menjadi bahan evaluasi dan perbaikan ke depan.

“Ini adalah kelalaian yang seharusnya tidak terjadi. Harus ada evaluasi, perbaikan, dan pertanggungjawaban agar kejadian serupa tidak terulang di tahun-tahun mendatang,” tegas dia.

Dengan batas waktu pendaftaran SNBP yang semakin dekat, nasib siswa dari dua sekolah tersebut masih belum pasti.

Diharapkan adanya solusi cepat dari pihak terkait agar siswa-siswa yang berprestasi tidak kehilangan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi negeri.

Di sisi lain, SMA Negeri 2 Bandarlampung, yang dipimpin oleh Hendra, telah memastikan bahwa proses pendaftaran SNBP, 4-18 Januari 2025, berjalan lancar.

“Kami sudah mengadakan pertemuan dengan siswa yang eligible untuk memastikan pilihan mereka sudah disiapkan dengan matang, termasuk koordinasi dengan orang tua. Kami juga membuat kebijakan internal untuk menyelesaikan pendaftaran sebelum batas waktu resmi, yaitu paling lambat 15 Februari, agar terhindar dari kendala teknis seperti lalu lintas data internet,” jelas Hendra.

Baca Juga: SMAN 2 Bandarlampung Siapkan Siswa Hadapi UN dan Masuk PTN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *