DASWATI.ID – Gerakan Pangan Murah di Bandarlampung diserbu warga yang ingin mendapatkan bahan pokok dengan harga murah dan kualitas terjamin.
Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama berbagai pihak di antaranya Badan Pangan Nasional; BUMD; Bank Indonesia; Bulog; TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) Kota Bandarlampung; Koperasi Pinsar; PTPN VII; BBPOM; dan retail seperti Chandra Supermarket, KAO, Prima Fresh Market.
“Terima kasih kepada BBPOM, Bulog, BUMD, retail, dan lainnya yang sudah membantu kami di Gerakan Pangan Murah ini,” ujar Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana di Taman UMKM Bung Karno, Sabtu (7/10/2023).
Eva Dwiana mengatakan harga bahan pokok di Gerakan Pangan Murah disubsidi oleh Pemerintah Kota Bandarlampung.
“Kami subsidi untuk masyarakat. Gerakan Pangan Murah ini hanya untuk sehari saja, tapi sebentar lagi kita akan mengadakan pasar murah juga di kelurahan sampai bulan Desember,” jelas dia.
Berbagai bahan pokok strategis kebutuhan masyarakat Bandarlampung tersedia di Gerakan Pangan Murah dengan harga terjangkau.
- Beras SPHP @5kg : Rp50.000
- Beras Setra Ramos @5kg: Rp66.000
- Beras Kita (Premium) @5kg: Rp65.000
- Daging Sapi: Rp98.000 per Kg
- Minyak Goreng Kita: Rp13.000 per Liter
- Minyak Goreng Domus: Rp13.000 per Pouch dan Rp156.000 per Dus
- Gula Manis Kita: Rp13.000 per Kg
- Tepung Bola Salju: Rp12.000 per Kg
- Telur: Rp23.000 per Kg
- Bawang Merah Brebes: Rp20.000 per Kg
- Bawang Merah Sokomoro: Rp16.000 per Kg
- Bawang Putih: Rp30.000 per Kg
- Cabai Caplak/Setan: Rp40.000 per Kg
- Cabai Merah: Rp30.000 per Kg.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pangan Kota Bandarlampung, Mohammad Yusuf, mengatakan Gerakan Pangan Murah dalam rangka menekan laju inflasi bahan makanan pokok terutama beras.
“Ini gelaran yang pertama, akan ada yang kedua. Selanjutnya, menunggu petunjuk dari pusat terkait langkah berikutnya,” kata Yusuf.
Sebelumnya, BPS (Badan Pusat Statistik) mencatat Kota Bandarlampung mengalami inflasi sebesar 0,33 persen pada September 2023.
Komoditas penyumbang utama andil inflasi (month to month) adalah beras (0.31%), bensin (0.06%), daging ayam ras (0.04%), akademi perguruan tinggi (0.04%), dan rokok kretek filter (0.02%).
Gerakan Pangan Murah ini menjadi salah satu instrumen pengendalian inflasi pangan yang memperpendek rantai distribusi sehingga masyarakat mendapatkan harga terbaik.
Pemerintah menyediakan berbagai bahan pangan pokok strategis dengan harga di bawah pasar atau tidak melebihi Harga Acuan Pembelian/Penjualan (HAP) dan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan.
Baca Juga: Jaga Ketahanan Pangan saat Harga Beras Naik