Golkar Lampung Butuh Pemimpin Muda

oleh
33 Bakal Pasangan Calon Tunggal Berstatus Petahana di Pilkada 2024
Akademisi Universitas Lampung Bendi Juantara. Foto: Istimewa

DASWATI.ID – DPD Partai Golkar Lampung butuh pemimpin muda untuk membawa gagasan baru dan idealisme ke dalam politik.

Transformasi kepemimpinan anak muda di tubuh Golkar Lampung ini disampaikan oleh akademisi Universitas Lampung Bendi Juantara.

“Saya melihat perlu ada regenerasi pada figur muda dalam memimpin Golkar Lampung ke depan,” ujar Bendi saat dihubungi dari Bandarlampung, Jumat (29/11/2024).

Menurut dia, regenerasi kepemimpinan di Golkar Lampung menjadi krusial agar dapat beradaptasi dengan perubahan demografi pemilih yang semakin didominasi oleh generasi muda.

“Proses regenerasi yang efektif dapat meningkatkan kinerja partai dan menciptakan kompetisi sehat di internal,” kata Bendi.

Sebagai bahan evaluasi, Bendi mendorong kepemimpinan politik yang merepresentasikan mayoritas kader internal untuk menciptakan kesatuan dalam partai.

“Kepemimpinan yang efektif harus mampu merangkum dan menyeimbangkan berbagai kepentingan yang muncul di antara kader dan faksi internal. Termasuk dalam konteks eksternal mendorong kerja-kerja nyata untuk mewujudkan harapan masyarakat,” jelas dia.

Arinal di Penjaringan PAN: jangan ada dusta di antara kita
Ketua DPD Tingkat II Partai Golkar Lampung Arinal Djunaidi menerima formulir pendaftaran Bakal Calon Gubernur Lampung dari Ketua DPW PAN Lampung Irham Jafar Lan Putra di Sekretariat DPW PAN Lampung, Bandarlampung, Senin (29/4/2024). Foto: Josua Napitupulu

Evaluasi internal dan eksternal Golkar Lampung.

Bendi mengatakan capaian Pemilu dan Pemilihan Serentak 2024 menjadi kesempatan bagi Partai Golkar Lampung untuk mengevaluasi kinerja mereka secara internal dan eksternal.

“Evaluasi ini penting untuk mengidentifikasi keberhasilan dan tantangan dalam jangka pendek, menengah, dan panjang,” ujar dia.

Evaluasi internal terhadap proses rekrutmen dan kandidasi dalam partai politik sangat penting untuk memastikan bahwa kader tidak hanya dinilai berdasarkan popularitas atau elektabilitas.

“Proses rekrutmen dan kandidasi dalam partai politik haruslah diukur dari potensi, kompetensi, dan kecakapan lainnya guna mengoptimalkan hubungan partai dengan masyarakat,” kata Bendi.

Kader partai yang menjadi wakil rakyat diharapkan dapat mengadvokasi kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

“Sehingga menciptakan partisanship yang kuat antara pemilih dan kader. Hal ini penting agar pemilih merasa terhubung dan memiliki kepercayaan terhadap partai,” tegas Bendi.

Dari sisi eksternal, tambah dia, Golkar Lampung perlu membangun citra kelembagaan yang kuat dan positif untuk memenuhi ekspektasi publik.

“Dengan menjadi jembatan aspirasi, partai harus mampu beradaptasi dengan perubahan sosial dan politik, terbuka terhadap masukan dari masyarakat, serta mendorong pemilih cerdas lewat literasi dan pendidikan politik,” ujar dia.

Golkar Lampung Butuh Pemimpin Muda
Anggota Komisi VII DPR RI 2024-2029 Rycko Menoza. Foto: Josua Napitupulu

Golkar Lampung butuh pemimpin muda.

Bendi mengatakan ada banyak figur yang dapat menakhodai Golkar Lampung berdasarkan kriteria yang disampaikannya.

“Namun, dalam konteks tersebut, kader muda Golkar seperti Rycko Menoza adalah sosok yang tepat,” ungkap dia.

Golkar Lampung butuh pemimpin muda, dan Rycko Menoza kader muda Partai Golkar yang aktif dan memiliki rekam jejak baik sebagai politisi.

“Ia dapat berperan sebagai jembatan antara kader senior dan muda, serta menjabat sebagai wakil rakyat di DPR RI,” kata dia.

Posisi Rycko Menoza memberinya akses untuk memperluas jaringan di tingkat pusat dan mengadvokasi kebijakan strategis pro-rakyat ke depannya.

Sebagai informasi, Rycko Menoza adalah Bupati Lampung Selatan 2010-2015. Ia juga merupakan putra dari Gubernur Lampung dua periode, 2004-2014, Sjachroedin ZP.

Baca Juga: Menakar Efektivitas Koalisi Simetri Parpol di Pemilihan Serentak Lampung 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *