Kelompok Pecinta Gus Dur Lampung Minta Maaf Atas Rilis Berita yang Beredar

oleh
Kelompok Pecinta Gus Dur Lampung Dukung Ganjar-Mahfud
Koordinator Kelompok Pecinta Gus Dur (KPG) Lampung, Yongki Ibrahim. Foto: Josua Napitupulu

DASWATI.ID – Kelompok Pecinta Gus Dur Lampung meminta maaf atas rilis berita yang beredar terkait acara diskusi “Kaum Muda Bincang Demokrasi” di Rasley Cafe, Kedaton, Kota Bandarlampung, Kamis (28/12/2023) malam.

Dalam rilis berita yang tersebar bahwa acara diskusi Kelompok Pecinta Gus Dur (KPG) Lampung tersebut bentuk deklarasi dukungan terhadap Paslon Nomor 03 Ganjar-Mahfud.

Koordinator KPG, Yongki Ibrahim mengaku terdapat misinformasi dalam rilis berita yang disampaikan kepada media.

“Kami meminta maaf atas kekeliruan yang terdapat dalam rilis berita. Acara diskusi yang telah berlangsung itu tidak terkait acara deklarasi,” ujar dia di Bandarlampung, Jumat (29/12/2023).

Yongki atas nama panitia acara juga menyampaikan permohonan maaf kepada tiga narasumber yang diundang dalam acara diskusi “Kaum Muda Bincang Demokrasi”.

Yaitu Akademisi Universitas Lampung Fuad Abdulgani, Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandarlampung Dian Wahyu Kusuma, dan Budayawan Lampung Alexander GB.

“Atas nama panitia, kami juga meminta maaf kepada Pak Gani, Bang Dian, dan Bang Alex,” kata dia.

KPG mengundang narasumber dalam kapasitas keilmuan mereka untuk memberikan edukasi politik kepada para peserta diskusi yang sebagian besarnya adalah anak muda.

“Sama sekali tidak bermaksud untuk menggiring ketiga narasumber agar mendukung salah satu paslon kontestan Pilpres 2024. Tetapi sekali lagi atas nama KPG kami memohon maaf sekaligus berterimakasih yang sebesar-besarnya kepada tiga narasumber yang telah hadir kemarin malam,” ujar Yongki.

“Alhamdulillah acara semalam berjalan sukses, dan agenda pendidikan politik ini akan kami selenggarakan dalam beberapa sesi di beberapa tempat se-Lampung sampai menjelang Februari,” pungkas dia.

Baca Juga: Kelompok Pecinta Gus Dur Lampung Dukung Ganjar-Mahfud

Kelompok Pecinta Gus Dur Lampung minta maaf.

Sebelumnya, akademisi Universitas Lampung Fuad Abdulgani mengatakan dirinya hadir secara sukarela untuk memenuhi undangan panitia dalam acara diskusi.

Dirinya tidak mengetahui bahwa rilis pemberitaan yang beredar menyebutkan kegiatan itu bentuk deklarasi dukungan terhadap peserta Pemilu 2024.

“Informasi yang diberikan kepada saya di awal adalah diskusi bincang muda tentang demokrasi. Penyelenggaranya Kelompok Pecinta Gus Dur. Jadi tidak ada tendensi kampanye atau apapun, dan saya oke-oke saja,” ujar Fuad.

Dia menyesalkan rilis pemberitaan yang beredar dari panitia acara diskusi kepada media.

“Ketika rilis ini keluar, berita yang publicly, dikonsumsi publik, ada nama saya dan institusi saya dalam framing berita yang deklarasi, itu sangat bermasalah buat saya pribadi sebagai seorang pendidik,” kata Fuad.

Dosen FISIP Universitas Lampung ini menegaskan dirinya sebagai seorang pendidik tetap bersikap netral di Pemilu 2024.

“Makanya saya harus disclaimer soal itu. Jadi saya tidak berposisi dimana pun. Saya tidak mau melakukan sesuatu hal yang tidak etis,” ujar dia.

Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandarlampung Dian Wahyu Kusuma mengaku pihaknya diundang untuk berbicara tentang demokrasi.

“Bagaimana kita berbicara tentang medianya, tentang hal-hal disinformasi dan misinformasi,” kata dia.

Dian mengaku terkejut ketika mengetahui acara diskusi yang dihadirinya di-framing sebagai bagian dari dukungan terhadap peserta pemilu.

“Kita tahu AJI tetap independen dan netral, apalagi di tahun-tahun politik,” tegas dia.

Ia meminta agar pihak panitia meluruskan pemberitaan yang telah beredar bahwa kehadiran AJI Bandarlampung dalam acara diskusi bukan untuk mendukung paslon, tetapi mengedukasi peserta diskusi.

“Ketika sudah tersebar di media dan khalayak, kita bolehlah melakukan koreksi. Hak media untuk mengoreksi ketika ada kesalahan. Kita hindari untuk mencabut berita,” tutup Dian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *