Lindungi Anak dari Cyberbullying

oleh
Lindungi Anak dari Cyberbullying
Koordinator Bidang Media dan Publikasi Forkom PUSPA Lampung Jeni Rahmawati menjadi narasumber dalam acara Milad Aisyiyah Ke-107 Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Kalirejo, Lampung Tengah, Rabu (22/5/2024). Foto: Istimewa

DASWATI.ID – Koordinator Bidang Media dan Publikasi Forkom PUSPA Lampung Jeni Rahmawati menekankan pentingnya untuk lindungi anak dari cyberbullying.

Cyberbullying adalah perundungan yang dilakukan melalui media digital. Seperti media sosial, pesan instan, platform game, atau telepon genggam.

Cyberbullying merupakan kasus yang sering terjadi di lingkungan pendidikan bahkan keluarga. Hal ini dapat berdampak pada kesehatan mental bahkan fisik korban,” ujar Jeni.

Hal itu disampaikan dalam Diskusi Terbuka “Membangun Perlindungan dan Pencegahan Kekerasan dalam Lingkup Keluarga dan Pendidikan”.

Kegiatan ini dalam rangka Milad Aisyiyah Ke-107 Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Kalirejo, Lampung Tengah, Rabu (22/5/2024).

Jeni Rahmawati hadir dalam diskusi sebagai narasumber yang memaparkan tentang bahaya Kekerasan Seksual Berbasis Elektronik (KSBE) atau kekerasan di ruang publik.

“Kekerasan di ruang publik ini masalah yang serius,” tegas dia.

Ia mengajak peserta diskusi, ibu-ibu Aisyiyah cabang Kalirejo, Fatayat NU, Salimah, PKK, BKMT, dan Nasyiah Kalirejo, untuk menjaga tumbuh kembang anak dan lindungi anak dari Cyberbullying.

Cyberbullying bisa memberikan dampak negatif yang serius bagi korbannya, seperti trauma dan depresi.

“Ibu-ibu harus mengetahui tanda-tanda anak yang mengalami kekerasan, seperti perubahan perilaku, menjadi pendiam, atau mudah marah,” ujar Jeni.

Meningkatkan kesadaran akan bahaya cyberbullying.

Ketua PRA Kalirejo Zulyana Masamba berharap diskusi tersebut dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya kekerasan di ruang digital.

“Kita harus bersama-sama membangun lingkungan yang aman dan bebas dari kekerasan, khususnya bagi anak-anak,” kata dia.

Zulyana menyampaikan kegiatan tersebut salah satu upaya PRA Kalirejo untuk mewujudkan masyarakat yang bebas dari berbagai bentuk kekerasan.

Misalnya kekerasan fisik, kekerasan verbal, dan kekerasan emosional.

“Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, masyarakat dapat lebih sadar dan peduli terhadap isu kekerasan, dan bersama-sama membangun lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua,” jelas dia.

PRA Kalirejo juga berharap dapat menyelenggarakan kegiatan serupa di masa depan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang bahaya kekerasan.

Diskusi terbuka ini mendapatkan sambutan positif dari para peserta dengan terlibat aktif dalam sesi tanya-jawab.

Para narasumber memberikan tips mengatasi kekerasan dan melindungi anak-anak dari kekerasan, informasi tentang lembaga-lembaga yang dapat membantu korban kekerasan.

Serta mendorong peserta untuk berani melaporkan kasus kekerasan kepada pihak yang berwajib.

Baca Juga: Laporan Kekerasan Perempuan dan Anak di Lampung Meningkat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *