DASWATI.ID – Neraca perdagangan Lampung surplus sebesar US$314,90 juta per bulan Agustus 2023.
Nilai ekspor Provinsi Lampung pada Agustus 2023 mencapai US$410,32 juta, lebih tinggi dari nilai impor Agustus 2023 sebesar US$95,42 juta.
“Kondisi ini menjelaskan bahwa neraca perdagangan luar negeri Provinsi Lampung pada Agustus 2023 mengalami surplus sebesar US$314,90 juta,” ujar Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Provinsi Lampung, Riduan, dalam siaran persnya, Senin (2/10/2023).
BPS (Badan Pusat Statistik) mencatat surplus neraca perdagangan Provinsi Lampung pada Agustus 2023 diperoleh dari negara-negara Uni Eropa, ASEAN, dan negara lainnya.
Kelompok negara lainnya sebesar US$156,77 juta; negara yang tergabung dalam Uni Eropa sebesar US$52,08 juta; serta kelompok negara ASEAN sebesar US$38,63 juta.
“Negara utama tujuan ekspor Provinsi Lampung pada Agustus 2023 adalah India, Pakistan, Tiongkok, Amerika Serikat, Jepang, Belanda, Thailand, Korea Selatan, Italia, dan Malaysia,” kata Riduan.
Sepuluh golongan barang utama ekspor Provinsi Lampung pada Agustus 2023 adalah:
- lemak dan minyak hewan/nabati;
- bahan bakar mineral;
- kopi, teh, rempah-rempah;
- ampas dan sisa industri makanan;
- olahan dari sayuran, buah dan kacang;
- gula dan kembang gula;
- pulp dari kayu;
- hasil penggilingan;
- ikan, krustasea dan moluska; serta
- kayu, barang dari kayu.
Neraca perdagangan Lampung surplus per Agustus 2023, tetapi nilai ekspor dan impor mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya.
Nilai ekspor Provinsi Lampung pada Agustus 2023 mencapai US$410,32 juta, mengalami penurunan sebesar US$18,59 juta atau turun 4,33 persen dibandingkan Juli 2023 yang mencapai US$428,91juta.
Sama halnya dengan nilai impor Provinsi Lampung pada periode yang sama.
Per Agustus 2023 nilai impor Provinsi Lampung mencapai US$95,42 juta.
“Angka ini mengalami penurunan sebesar US$226,53 juta atau turun 70,36 persen dibanding Juli 2023 yang tercatat US$321,95 juta,” jelas Riduan.
Menurut kelompok negara, impor terbesar berasal dari kelompok 10 negara utama lainnya.
Di antaranya Australia, Brazil, Tiongkok, Amerika Serikat, Jepang, Fed Rusia, Kanada, Selandia Baru, Norwegia, dan Korea Selatan.
Total nilai impor dari 10 negara utama tersebut mencapai US$77,81 juta, kemudian diikuti ASEAN US$15,21 juta, dan Uni Eropa US$0,92 juta.