Petani di Lampung Dapat Ganti Rugi Akibat Banjir

oleh
Petani di Lampung Dapat Ganti Rugi Akibat Banjir
Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen Lukmansyah saat mendampingi Penjabat Gubernur Lampung Samsudin meninjau wilayah terdampak banjir di Kelurahan Pesawahan, Telukbetung Selatan, Kota Bandarlampung, Senin (20/1/2025). Foto: Josua Napitupulu

DASWATI.ID – Petani di Lampung dapat ganti rugi akibat banjir pada Jumat (17/1/2025). Langkah ini diambil sebagai respons terhadap ancaman gagal panen yang dihadapi para petani akibat bencana alam.

Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen Lukmansyah menuturkan berdasarkan pengalaman tahun lalu, jika terdapat lahan pertanian yang rusak atau gagal panen, petani akan mendapatkan ganti rugi.

“Kami akan berupaya untuk melaporkan hal tersebut kepada Bapak Presiden RI,” ujar Lukmansyah saat mendampingi Penjabat Gubernur Lampung meninjau lokasi banjir di Bandarlampung, Senin (20/1/2025).

“Apabila disetujui, kami dapat mengajukan ganti rugi hingga 100 persen, kalau gagal tanam tidak ada di bawah satu bulan,” lanjut dia.

Baca Juga: BNPB Terapkan Modifikasi Cuaca Atasi Banjir Susulan di Bandarlampung

Petani di Lampung dapat ganti rugi akibat banjir sebagai respons terhadap ancaman gagal panen.

Hujan lebat yang melanda Provinsi Lampung pada Jumat (17/1/2025) menyebabkan banjir di beberapa daerah.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Timur melaporkan bahwa sebanyak 2.429,6 hektare sawah terancam gagal panen akibat terendam air.

BPBD Lampung Timur melaporkan bahwa 9 kecamatan di daerah setempat terdampak banjir pada tanggal 17-18 Januari 2025.

“Sebanyak 1.027 jiwa dari 336 kepala keluarga di 17 desa di 9 kecamatan Kabupaten Lampung Timur terdampak banjir,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Lampung Timur Thabrani Hasyim dalam keterangannya.

Adapun sembilan kecamatan yang terdampak yakni Sukadana, Way Bungur, Sekampung, Batanghari, Sekampung Udik, Waway Karya, Bumi Agung, Raman Utara, Jabung.

“Saat ini, kami masih dalam proses pembersihan dan bekerja sama dengan semua pihak, meskipun beberapa titik masih terendam air,” pungkas Hasyim.

Penjabat Gubernur Lampung Samsudin mengatakan pemerintah provinsi berupaya untuk menangani masalah infrastruktur yang rusak akibat banjir, terutama tanggul yang jebol.

“Kami berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji Sekampung dan Dinas Pengairan untuk memperbaiki tanggul yang jebol,” kata dia di Bandarlampung.

Samsudin menekankan pentingnya ketahanan pangan dengan merencanakan distribusi bibit dan perbaikan sistem pengairan untuk mendukung petani jika tanaman mereka mengalami kerusakan.

“Ketahanan pangan menjadi prioritas, dan kami akan mendistribusikan bibit serta memperbaiki sistem pengairan jika terjadi kerusakan pada tanaman,” ujar dia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *