Sikap Jenuh dan Apatis Masyarakat Bikin Partisipasi Pemilu Turun

oleh
Sikap Jenuh dan Apatis Masyarakat Bikin Partisipasi Pemilu Turun
Akademisi Universitas Muhammadiyah Lampung Candrawansah. Foto: Josua Napitupulu

DASWATI.ID – Akademisi Universitas Muhammadiyah Lampung, Candrawansah, menilai sikap jenuh dan apatis masyarakat bikin partisipasi pemilu turun.

Diketahui, tingkat partisipasi pemilih di Kota Bandarlampung pada pemilu tahun ini menurun dibandingkan Pemilu 2019 lalu.

Baca Juga: Tingkat Partisipasi Pemilih di Bandarlampung Turun pada Pemilu 2024

“Saya melihat ada beberapa faktor yang memungkinkan partisipasi pemilih turun,” ujar dia saat dihubungi pada Selasa (5/3/2024).

Menurut Candrawansah, masyarakat yang jenuh dengan situasi politik bisa menurunkan partisipasi pemilih dalam pemilu.

“Masyarakat jenuh dengan penyelenggaraan pemilu yang tidak langsung, umum, bebas, rahasia (luber),” kata dia.

Masyarakat yang jenuh dengan politik merasa pemilu penuh dengan kejanggalan.

Seperti hasil penghitungan perolehan suara pemilu di sistem informasi rekapitulasi elektronik atau Sirekap KPU RI.

Baca Juga: KPU Lampung Didemo Ratusan Massa Tolak Hasil Sirekap Pemilu 2024

Kemudian, terjadinya pemungutan suara ulang (PSU) dan penghitungan surat suara ulang di beberapa tempat pemungutan suara (TPS).

“Bisa dilihat masih banyak PSU yang terjadi di beberapa wilayah, wabil khusus di Provinsi Lampung. Hal ini pasti tidak luput dari penglihatan masyarakat,” ujar dia.

Faktor lain yang memengaruhi tingkat partisipasi pemilih di Kota Bandarlampung adalah pendataan pemilih yang kurang baik.

“Kevalidan daftar pemilih masih menjadi tanda tanya,” sambung Candrawansah.

Pendataan pemilih yang tidak akurat terlihat dari masih banyaknya pemilih yang menggunakan KTP Elektronik saat mencoblos di TPS pada hari pemungutan suara Rabu (14/2/2024) lalu.

Berikutnya adalah lokasi TPS yang jauh dari pemukiman warga, dan memisahkan pemilih dalam satu Kartu Keluarga di TPS yang berbeda.

“Ini faktor yang sangat berpengaruh terhadap partisipasi pemilih pada Pemilu tahun 2024 ini,” jelas dia.

Baca Juga: Surat Suara di 24 TPS Kota Bandarlampung Dihitung Ulang

Sikap jenuh dan apatis masyarakat bikin partisipasi pemilu turun.

Namun, Candrawansah mengingatkan kepada KPU dan Bawaslu selaku penyelenggara pemilu agar tidak memaknai partisipasi politik masyarakat secara sempit, hanya sebatas kehadiran pemilih di TPS.

“Jadi, bukan hanya dilihat dari banyak atau sedikitnya pemilih ke TPS yang secara prosedural dijalankan, tapi sudah menuju kepada hal-hal yang substantif agar demokrasi kita dapat terjaga,” kata dia.

Penyelenggaraan pemilu kedepannya diharapkan lebih baik dan substantif sesuai asas pemilu yang jujur dan adil (Jurdil) serta Luber.

Baca Juga: KPU Lampung Menuju Pilkada Serentak 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *