Rumah Prof Sugeng Porak-poranda Diterjang Angin Kencang

oleh
Rumah Prof Sugeng Porak-poranda Diterjang Angin Kencang
Atap rumah Rektor Universitas Lampung periode 2011-2015 dan periode 2007-2011, Prof Sugeng P Harianto, di Jalan Swadaya IV, Gunung Terang, Langkapura, Kota Bandarlampung, porak-poranda diterjang angin kencang dan hujan pada Rabu (4/2/2025) sore. Foto: Josua Napitupulu

DASWATI.ID – Rumah Prof Sugeng P Harianto, Rektor Universitas Lampung (Unila) periode 2011-2015 dan 2007-2011, porak-poranda diterjang angin kencang dan hujan.

Kejadian dramatis melanda permukiman warga di Jalan Swadaya IV, Gunung Terang, Langkapura, Kota Bandarlampung, ketika angin kencang dan hujan lebat tiba-tiba menerjang kawasan tersebut pada Rabu (4/2/2025) sore.

Peristiwa yang berlangsung selama hampir setengah jam itu menyebabkan kerusakan parah pada puluhan rumah warga, termasuk rumah Prof Sugeng, salah satu warga setempat yang menjadi saksi mata peristiwa tersebut.

Menurut penuturan Prof Sugeng, kejadian itu bermula saat ia dan istrinya sedang beristirahat di dalam kamar mendekati waktu salat Ashar.

“Pada awalnya saya tidak menyangka. Hujan biasalah, hujan gerimis ‘gitulah. Saya berada di dalam kamar bersama istri, tiduran, mendekati Ashar. Tiba-tiba angin kencang benar,” ujar dia saat dengan suara gemetar saat ditemui di kediamannya, Kamis (5/2/2025) pagi.

Ia menceritakan bahwa suasana tenang tiba-tiba berubah menjadi mencekam ketika suara gemuruh dan teriakan warga memecah keheningan.

“Saya pikir ada masalah ‘gitu. Tiba-tiba ada suara ‘gak karu-karuan dari luar rumah. Terus saya ke luar dari kamar setelah tahu-tahu air masuk ke dalam rumah. Jadi, tempat tidur saya itu langsung kena air ‘gitu kayak jebol plafonnya. Atasnya itu ternyata terbongkar habis,” lanjut Prof Sugeng.

Begitu keluar rumah, dia disambut pemandangan yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.

Genteng-genteng rumah beterbangan diterpa angin kencang, dan atap-atap rumah warga di sekitarnya hancur berantakan.

“Begitu saya keluar rumah, ternyata berterbangan ini, genteng, saya menghindari genteng yang beterbangan. Terus berhenti. Begitu berhenti, atap rumah-rumah warga di sini hancur semua, termasuk genteng rumah saya sampai ke belakang,” ungkap dia.

Tak hanya atap dan plafon rumah yang rusak, barang-barang di dalam rumah juga porak-poranda.

“Atap dan plafon, termasuk gambar-gambar kertas berterbangan semua yang ada di belakang rumah saya. Dalam rumah juga banjir semata kaki,” tambah Prof Sugeng.

Meskipun kerusakan yang terjadi cukup parah, Prof Sugeng mengucap syukur karena tidak ada korban luka dalam kejadian tersebut.

“Alhamdulillah tidak ada korban luka, saya tinggal di sini bersama istri dan asisten rumah tangga. Rumah besan saya di sebelah atapnya hancur juga,” pungkas dia.

Rumah Prof Sugeng Porak-poranda Diterjang Angin Kencang
Rektor Universitas Lampung periode 2011-2015 dan periode 2007-2011, Prof Sugeng P Harianto, bersama istri menerima kunjungan Rektor Universitas Lampung 2023-2027 Prof Lusmeilia Afriani (kanan), Kamis (5/2/2025) siang. Foto: Josua Napitupulu

Rektor Unila Prof Lusmeilia kunjungi rumah Prof Sugeng.

Rektor Unila 2023-2027 Prof Lusmeilia Afriani mengunjungi rumah Prof Sugeng yang terdampak bencana alam angin kencang.

Kunjungan ini sebagai bentuk kepedulian dan dukungan terhadap keluarga Prof Sugeng yang mengalami kerusakan pada rumah dan taman akibat bencana tersebut.

Dalam pernyataannya, Prof Lusmeilia menyampaikan pesan agar keluarga Prof Sugeng tetap bersabar.

“Kami minta bersabar, insyaallah, ini akan cepat tertangani dengan baik seperti semula. Prof. Sugeng dan ibu banyak temannya, banyak bergaul, sehingga saat terjadi musibah kemarin langsung cepat tertangani,” ujar dia.

Rektor Unila juga menyatakan bahwa pihak kampus telah turun tangan membantu merapikan rumah dan taman milik Prof Sugeng.

“Kami menurunkan dari Unila untuk merapikan rumah dan taman. Kami membantu apa yang bisa kami bantu,” kata dia.

Selain rumah Prof Sugeng, lanjut Prof Lusmeilia, kampus Unila juga terdampak bencana angin kencang tersebut.

Beberapa pohon tumbang dilaporkan merusak sejumlah fasilitas kampus.

“Kampus Unila juga terdampak, yang bahaya itu di FMIPA ada pohon tumbang, tapi yang paling parah itu di Fakultas Teknik (FT), pohon tumbang menimpa teras Gedung FT. Sedang dibersihkan karena pohonnya besar dan panjang,” ujar Prof Lusmeilia.  

Menanggapi kejadian ini, Rektor Unila menyatakan bahwa pihaknya akan mengambil langkah-langkah pencegahan untuk menghindari kejadian serupa di masa depan.

“Ini kan bencana alam. Kami akan menebang pohon yang bermasalah. Itu juga akan kami kurangi ketinggiannya. Kami meminta Fakultas Kehutanan dan Fakultas Pertanian untuk mengecek kekuatan pohon-pohon yang besar di Unila. Apakah berpotensi rubuh atau tidak? Siapa tahu batang pohonnya sudah keropos di dalam, itu akan dipotong sampai habis,” tegas Prof Lusmeilia.

Baca Juga: Cuaca Ekstrem Melanda Bandarlampung: Pohon Tumbang, Atap Rumah Terbang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *