DASWATI.ID – Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB mulai modifikasi cuaca tangkal banjir di Lampung pada Kamis (23/1/2025) pagi, pukul 07.00 WIB.
Pesawat BNPB telah tiba di Bandara Radin Inten II Lampung untuk menebarkan satu ton natrium klorida (NaCl) atau garam ke awan.
“Pesawat BNPB telah tiba di Bandara Radin Inten II untuk kegiatan modifikasi cuaca,” ujar Analis Bencana Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung, Wahyu Hidayat di Bandarlampung, Rabu (22/1/2025) malam.
BNPB mulai modifikasi cuaca tangkal banjir di Lampung.
Dalam operasi modifikasi cuaca, sebanyak satu ton garam akan disebarkan ke awan sebagai partikel higroskopis.
“Semoga penerbangan besok lancar dan operasi modifikasi cuaca dengan satu ton garam dapat berlangsung dengan baik,” harap Wahyu.
Akibat intensitas hujan yang tinggi, beberapa daerah di Provinsi Lampung mengalami banjir pada Jumat (17/1), Senin (20/1), dan Selasa (21/1) lalu.
Banjir ini menyebabkan kerusakan signifikan dan mengakibatkan sejumlah korban jiwa.
Beberapa daerah di Lampung terdampak banjir meliputi:
- Kota Bandarlampung: 14.160 rumah terendam, dengan dua korban meninggal;
- Kabupaten Lampung Tengah: 264 rumah terdampak, satu jembatan rusak berat, satu jembatan putus, serta 81 hektare sawah dan 18 hektare ladang terendam;
- Kabupaten Pringsewu: 241 kepala keluarga terdampak, 692 jiwa mengungsi, dan lahan sawah terendam;
- Kabupaten Lampung Timur: 790 kepala keluarga terdampak, 2.183 jiwa, dan 4.456,4 hektare sawah terendam;
- Kabupaten Lampung Selatan: 16 rumah rusak ringan, dua rumah rusak berat, dan 40 rumah tergenang air, dengan lahan persawahan terdampak seluas 146 hektare.

Sebelumnya, Penjabat Gubernur Lampung Samsudin meminta BNPB untuk menerapkan teknologi modifikasi cuaca mengatasi banjir susulan.
“BNPB akan menerapkan teknik modifikasi cuaca untuk mengatur curah hujan di daerah terdampak, sehingga banjir tidak terulang,” ujar Samsudin saat meninjau korban banjir di Kuripan, Kelurahan Pesawahan, Telukbetung Selatan, Kota Bandarlampung, Senin (20/1/2025) lalu.
Samsudin menjelaskan modifikasi cuaca di wilayah terdampak banjir akan mengurangi intensitas hujan dengan mengalihkan curah hujan ke laut, sehingga risiko banjir dapat diminimalkan.
Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayor Jenderal (Mayjen) Lukmansyah yang turut mendampingi Penjabat Gubernur Lampung mengatakan pihaknya berencana mengalihkan hujan ke laut atau lokasi lain yang tidak berisiko menyebabkan banjir.
“Saya akan memantau ramalan cuaca dan melaksanakan operasi modifikasi cuaca untuk mengurangi curah hujan yang turun ke darat,” kata dia.
Operasi modifikasi cuaca ini diharapkan dapat mengurangi curah hujan yang turun ke daratan.
“Kami akan mengalihkan hujan ke laut atau lokasi lain yang diperkirakan tidak akan menyebabkan banjir,” tutup Lukmansyah.
Baca Juga: BNPB Terapkan Modifikasi Cuaca Atasi Banjir Susulan di Bandarlampung