DASWATI.ID – Bakal Calon Gubernur Lampung Herman HN setuju kotak kosong di Pilkada Lampung 2024, dengan syarat melawan calon petahana atau calon yang sudah pernah menjabat sebagai kepala daerah.
Merujuk dinamika politik yang terjadi akhir-akhir ini, Pilkada Serentak 2024 berpotensi besar diikuti kotak kosong atau calon tunggal.
Herman HN setuju kotak kosong asal melawan calon tunggal yang memiliki rekam jejak kepala daerah.
“Kalau sudah kedua kali, yang pertama sudah bagus, itu setuju saya lawan kotak kosong,” ujar dia di Kantor DPW PSI Lampung, Bandarlampung, Senin (29/7/2024).
Ketua DPW Partai NasDem Lampung ini mengatakan rekam jejak calon kepala daerah sangat penting bagi masyarakat dalam memilih pemimpin.
“Kalau dia bagus, ya bagus, sudah nyata dan terbukti. Tapi kalau belum ada bukti, belum apa-apa lawan kotak kosong, kasihan rakyat. Berarti tidak memakmurkan rakyat. Kalau saya sudah terbukti, dua kali kepala daerah,” kata Herman HN.
Meskipun demikian, Wali Kota Bandarlampung 2010-2020 ini menilai kotak kosong membuat persaingan di pilkada menjadi tidak kompetitif dengan tidak adanya adu gagasan untuk pembangunan daerah.
“Kotak kosong janganlah. Kita harus gentleman dan berani berlawanan. Jadi, rakyat itu ada pilihan, kalau satu pilihan, syukur-syukur bagus, kalau dia ‘gak bagus, siapa yang rugi? Rakyat. Main-main kotak kosong itu, saya tidak mengerti cara partai ini,” ujar dia.
Sebelumnya, pakar politik dari Universitas Lampung Darmawan Purba memprediksi kotak kosong di Pilkada 2024 bakal meningkat karena pragmatisme partai politik yang ingin menang mudah dengan menghadirkan calon tunggal.
Pilkada Serentak 2024 akan diselenggarakan pada 27 November mendatang di 37 provinsi dan 508 kabupaten/kota.
Menurut Darmawan Purba, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan munculnya kotak kosong atau calon tunggal di Pilkada 2024.
Mulai dari mahalnya biaya politik hingga kegagalan parpol dalam menjalankan fungsi kaderisasi.
“Pertimbangan-pertimbangan ini yang melahirkan adanya kotak kosong,” ujar dia.
Ditambah lagi Pilkada 2024 dihadapkan dengan realitas adanya calon petahana (local strongman) yang diusung atau didukung oleh parpol yang dominan.
“Sehingga para politisi yang tadinya ingin berkompetisi mengurungkan niatnya,” kata Darmawan.
Baca Juga: Calon Tunggal Lawan Kotak Kosong Cerminan Pragmatisme Parpol