Tradisi Beragama di Lampung Jadi Percontohan Perdamaian Dunia

oleh
Tradisi Beragama di Lampung Jadi Percontohan Perdamaian Dunia
Dialog Nasional: Deklarasi Istiqlal Dalam Spirit Tradisi Beragama di Lampung pada 10-11 Desember 2024 di Ballroom Academic & Research Center UIN Raden Intan Lampung, Kota Bandarlampung. Foto: Josua Napitupulu

DASWATI.ID – UIN Raden Intan mengedepankan tradisi beragama di Lampung sebagai percontohan bagi perdamaian dunia dalam acara Deklarasi Istiqlal Sai Bumi Ruwa Jurai 2024.

Hal itu disampaikan Rektor UIN Raden Intan Lampung Prof Wan Jamaluddin dalam Dialog Nasional: Deklarasi Istiqlal Dalam Spirit Tradisi Beragama di Lampung pada 10-11 Desember 2024 di Ballroom Academic & Research Center UIN Raden Intan Lampung, Kota Bandarlampung.

Prof Wan Jamaluddin Z menyatakan bahwa sebagai institusi pendidikan yang multikultural, UIN Raden Intan selalu mengintegrasikan nilai-nilai lokal seperti Pesenggiri, Juluk Adek, Nemui Nyimah, Nengah Nyappur, dan Sakai Sambayan ke dalam kurikulum.

“UIN Raden Intan Lampung juga banyak melakukan penelitian yang fokus pada isu-isu keberagaman dan toleransi. Tujuannya untuk menghasilkan kajian-kajian yang mendukung pemahaman hubungan antar agama dan budaya di Lampung,” kata Wan Jamaluddin di Bandarlampung, Selasa (10/12/2024).

Rektor menyampaikan UIN Raden Intan berkomitmen untuk selalu menjadi jembatan dalam dialog antaragama, dengan mengundang berbagai tokoh dari beragam latar belakang untuk berbagi cerita dan pengalaman mereka.

Sebagai lembaga pendidikan tinggi, jelas Wan Jamaluddin, UIN Raden Intan memiliki peran penting dalam advokasi kebijakan publik yang mendukung keberagaman dan toleransi di masyarakat.

“Selain itu, UIN Raden Intan juga menekankan pentingnya pendidikan karakter untuk mengatasi intoleransi,” ujar dia.

Wan Jamaluddin mengatakan UIN Raden Intan selalu berupaya menjalin kemitraan dengan lembaga pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan komunitas lokal untuk bersama-sama mengembangkan program-program yang mendorong toleransi dan perdamaian.

“Dengan semua upaya yang dilakukan, UIN Raden Intan berkontribusi secara nyata dalam menciptakan masyarakat yang damai dan harmonis,” harap dia.

Deklarasi Istiqlal Dalam Spirit Tradisi Beragama di Lampung.

Dialog Nasional ini terselenggara atas kerja sama Kementerian Agama, UIN Raden Intan Lampung, Bali Interfaith Movement (BIM) 2024, dan Gus Durian.

Turut hadir Gubernur Lampung yang diwakili Staf Ahli Gubernur Lampung Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Ganjar Jationo.

Ganjar Jationo mengatakan Lampung merupakan sebuah provinsi yang memiliki kekayaan dalam hal keberagaman budaya dan agama.

“Keberagaman ini adalah suatu karunia yang patut disyukuri dan dikelola dengan arif,” ujar Ganjar.

Masyarakat Lampung, lanjut dia, memiliki kebijaksanaan lokal dalam mengelola keberagaman suku, agama, ras, dan budaya yang dikenal dengan sebutan Piil Pesenggiri.

“Falsafah masyarakat Lampung ini terdiri dari lima komponen utama yaitu Pesenggiri, Juluk Adek, Nemui Nyimah, Nengah Nyappur, dan Sakai Sambayan. Ini adalah nilai-nilai luhur yang harus kita hidupkan dalam kehidupan sehari-hari,” kata dia.

Ganjar memandang Deklarasi Istiqlal menegaskan komitmen bersama untuk menjadikan Lampung sebagai teladan dalam mengelola keberagaman demi terciptanya perdamaian dunia.

“Pemerintah ingin menunjukkan kepada dunia bahwa meskipun kita memiliki perbedaan, kita tetap bersatu dalam semangat persatuan dan kesatuan,” ujar dia.

Baca Juga: IWO Lampung Perekat Persatuan di Pilkada 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *