Liburan Seru Sambil Menjaga Bumi di Mangrove Cuku Nyinyi

oleh
Liburan Seru Sambil Menjaga Bumi di Mangrove Cuku Nyinyi
Kawasan Ekowisata Mangrove Cuku Nyinyi di Desa Sidodadi, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, Senin (16/12/2024). Foto: Josua Napitupulu

DASWATI.ID – Kawasan Ekowisata Mangrove Cuku Nyinyi di Desa Sidodadi, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, menawarkan liburan seru sekaligus edukatif.

Mangrove Cuku Nyinyi dengan luas sekitar 12 hektare tidak hanya menjadi tempat wisata, tetapi juga pusat pembelajaran bagi generasi muda untuk menjaga lingkungan.

“Wisata mangrove ini sangat cocok untuk edukasi dan pembelajaran,” ujar salah satu pengunjung Nurjanah, Senin (16/12/2024).

Saat ini, lanjut dia, banyak kawasan mangrove yang mulai hilang. Oleh karena itu, penanaman kembali mangrove sangat penting.

“Dengan adanya ekowisata seperti ini, pengunjung memiliki kesempatan untuk menanam pohon bakau, yang merupakan hal yang sangat baik,” kata Nurjanah.

Nurjanah menyampaikan wisata mangrove tidak hanya menawarkan rekreasi, tetapi juga membangun kesadaran lingkungan yang lebih besar di kalangan masyarakat.

Liburan Seru Sambil Menjaga Bumi di Mangrove Cuku Nyinyi
Nurjanah pengunjung Kawasan Ekowisata Mangrove Cuku Nyinyi di Desa Sidodadi Kabupaten Pesawaran, Lampung, Senin (16/12/2024). Foto: Josua Napitupulu

Kawasan mangrove sebagai wisata minat khusus dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga ekosistem ini melalui edukasi langsung fungsi ekologis, partisipasi dalam penanaman pohon bakau, dan pengalaman menarik seperti trekking di hutan mangrove.

“Ini kesempatan yang bagus bagi kita untuk mengenalkan pada anak-anak tentang pentingnya mangrove dalam kehidupan kita,” ujar dia.

Melalui upaya bersama, diharapkan semakin banyak orang yang terinspirasi untuk menjaga dan melestarikan kawasan mangrove demi keberlangsungan lingkungan yang lebih baik.

“Kawasan mangrove Cukuh Nyinyi memiliki potensi yang luar biasa untuk dieksplorasi dan dipromosikan, sehingga masyarakat luas dapat lebih mengenal keberadaannya,” pungkas Nurjanah.

Liburan seru di mangrove Cuku Nyinyi.

Desa Wisata Mangrove Cuku Nyinyi terletak 19 kilometer dari ibu kota Provinsi Lampung, Kota Bandarlampung dan dapat dicapai dalam waktu sekitar 40 menit dengan kendaraan bermotor.

Dengan luas 12 hektare, kawasan ini tidak hanya menjadi destinasi edutourism, tetapi juga objek penelitian ekosistem mangrove.

Liburan Seru Sambil Menjaga Bumi di Mangrove Cuku Nyinyi
Salah satu pengelola Kawasan Ekowisata Mangrove Cuku Nyinyi, Andi Sofyan, Senin (16/12/2024). Foto: Josua Napitupulu

Selain menawarkan pengalaman wisata alam, Cuku Nyinyi berfungsi sebagai sarana edukasi tentang pentingnya menjaga hutan mangrove bagi lingkungan.

“Alhamdulillah sudah banyak pengunjung yang ke sini, sebagian besar dari luar daerah,” ujar Andi Sofyan, warga setempat.

Andi mengatakan di lokasi ini terdapat berbagai fasilitas seperti spot selfie, pondok santai, pondok keluarga, serta tempat untuk workshop edukasi mangrove.

Selain itu, tersedia jasa penyeberangan ke pulau-pulau seperti Pulau Tegal, Pulau Pahawang, dan Pasir Timbul, dengan tarif yang bervariasi sesuai paket, dan satu kapal dapat menampung hingga 10 orang.

“Biaya masuk Rp15.000 per orang baik hari libur maupun hari biasa. Namun, kapan wisatawan akan ramai di kawasan mangrove ini sulit diprediksi, karena tempat ini lebih fokus pada edukasi pelestarian dan pemanfaatan mangrove, bukan sekadar wisata pantai,” jelas Andi.

Meskipun menjelang libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 belum terlihat banyak pengunjung, kata dia, biasanya kawasan mangrove ini akan ramai saat musim liburan tiba.

Baca Juga: Lampung Surga Wisata saat Natal dan Tahun Baru

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *