Debat Pilkada Bandarlampung, Eva Dwiana Bantah 7 Kelurahan Rentan Pangan

oleh
Paslon Wali Kota Bandarlampung Bertekad Berantas Korupsi Bersama Prabowo
Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandarlampung Nomor Urut 1 Reihana-Aryodhia Febriansya SZP mengikuti debat terbuka antarpaslon di Ballroom Swiss-Belhotel, Bandarlampung, Jumat (15/11/2024). Foto: Josua Napitupulu

DASWATI.ID – Calon Wali Kota Bandarlampung Nomor Urut 2 Eva Dwiana bantah 7 kelurahan di Bandarlampung rentan pangan.

Eva Dwiana membantah Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan (FSVA-Food Security and Vulnerability Atlas) Kota Bandarlampung Tahun 2024 yang disampaikan Andin Wijaya selaku Moderator Debat Publik Kedua Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandarlampung 2024.

Baca Juga: Paslon Wali Kota Bandarlampung Bertekad Berantas Korupsi Bersama Prabowo

“Dari Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan (FSVA) Tahun 2024 yang dilansir Dinas Pangan Kota Bandarlampung sebanyak 7 Kelurahan masuk Prioritas Ketiga atau Rentan Sedang, dan Satu kelurahan masuk Prioritas Kedua atau Agak Rentan,” ujar Andin.

Andin pun membacakan pertanyaan Panelis kepada masing-masing paslon terkait langkah-langkah mengatasi kerentanan pangan di kelurahan tersebut jika terpilih menjadi Wali Kota dan wakil Wali Kota Bandarlampung.

“Apa langkah-langkah saudara untuk mengatasi kerentanan pertahanan pangan di Kelurahan tersebut,” kata dia.

Sebagai calon petahana bersama Deddy Amarullah, Eva Dwiana bantah 7 kelurahan di Bandarlampung rentan pangan.

“Menurut kami, apa yang dibacakan tadi tidak sesuai, karena kami sudah melakukan untuk kerentanan makanan yang ada di Bandarlampung,” ujar Eva Dwiana.

Ia mengaku sudah berupaya semaksimal mungkin agar warga Bandarlampung, khususnya di kelurahan yang masuk Prioritas Ketiga rentan pangan, untuk mendapatkan bahan makanan pokok.

“Kami sudah memberikan bantuan kepada masyarakat di Prioritas Ketiga ini, supaya mendapatkan pangan dari Kota Bandarlampung. Dan juga kami memberikan usaha-usaha supaya mereka bisa menghidupi dirinya masing-masing, supaya kerentanan pangan tidak terjadi lagi di tempat mereka,” jelas Eva.

Paslon Wali Kota Bandarlampung Bertekad Berantas Korupsi Bersama Prabowo
Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandarlampung Nomor Urut 2 Eva Dwiana-Deddy Amarullah mengikuti debat terbuka antarpaslon di Ballroom Swiss-Belhotel, Bandarlampung, Jumat (15/11/2024). Foto: Josua Napitupulu

Deddy Amarullah menambahkan pihaknya sudah membentuk tim pengendalian pangan untuk melakukan evaluasi terhadap ketersediaan pangan di pasar setiap tiga bulan sekali.

“Kemudian, 7 kelurahan Prioritas Ketiga ini sudah kami akomodir dengan APBD melalui program bantuan, dan juga PKH (Program Keluarga Harapan),” kata dia.

Program bantuan pangan, ujar Deddy, juga menyasar kelompok masyarakat miskin.

Sementara, Calon Wali Kota Bandarlampung Nomor Urut 1 Reihana mengatakan fortifikasi dan diversifikasi pangan adalah kunci untuk meningkatkan ketahanan pangan.

Reihana yang pernah menjabat Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung selama 15 tahun menyampaikan fortifikasi pangan tidak hanya dengan beras sebagai bahan pangan pokok.

“Ketersediaan pangan tidak hanya beras. Lampung ini kaya (bahan pangan), ada banyak singkong dan jagung. Mungkin itu bisa kita lakukan fortifikasi pangan agar bisa memenuhi kebutuhan pangan masyarakat di 20 kecamatan se-Bandarlampung,” jelas Reihana.

Sebelumnya, Dinas Pangan Kota Bandarlampung merilis data Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan (FSVA) Tahun 2024.

Dari data tersebut diketahui sebanyak tujuh kelurahan masuk dalam Prioritas 3 (Rentan Sedang), dan satu kelurahan masuk Prioritas 2 (Agak Rentan).

Tujuh kelurahan yang masuk dalam kategori Rentan Sedang yakni Kelurahan Sukarame II, Panjang Selatan, Karang Maritim, Way Lunik, Bumi Kedamaian, Kedaung, Sukamenanti Baru, dan Way Laga.

Sedangkan, satu kelurahan yang Agak Rentan yaitu Way Gubak di Kecamatan Sukabumi.

Baca Juga: Sidik Efendi Dorong Peningkatan Ketahanan Pangan Lokal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *