DASWATI.ID – Ketua Bawaslu Provinsi Lampung Iskardo P Panggar mengajak masyarakat untuk tidak ragu menentukan pilihan pada hari pemungutan suara 27 November 2024.
Menurut Iskardo P Panggar, pilkada momen penting bagi setiap warga negara untuk menentukan arah pembangunan daerah dan memilih pemimpin yang tepat.
“Memilih itu hak masyarakat untuk menentukan pemimpin yang terbaik,” kata dia usai acara Evaluasi Paruh Waktu Tahapan Kampanye pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Tahun 2024 di D’Rajash Resto Bandarlampung, Senin (4/11/2024).
Iskardo berharap masyarakat dapat menggunakan hak pilihnya dengan bijak, tanpa terpengaruh oleh iming-iming atau janji-janji.
“Perlu ada edukasi untuk mengubah mindset masyarakat yang tidak mau memilih kalau tidak diberikan imbalan,” ujar dia.
Dia menyampaikan Bawaslu Provinsi Lampung intens melakukan sosialisasi antipolitik uang kepada masyarakat.
“Bawaslu terus melakukan sosialisasi, ada seratus ribuan alat peraga sosialisasi yang kami sebar di Provinsi Lampung dalam konteks antipolitik uang,” kata Iskardo.
Di samping itu, lanjut dia, Bawaslu Lampung juga mengajak peran serta masyarakat dalam melakukan pengawasan partisipatif.
“Kami juga berharap kepada para calon untuk menggunakan masa kampanye dengan kegiatan-kegiatan yang bersifat edukatif dalam menyampaikan profil,visi, misi, dan program kerja,” jelas Iskardo.

Debat publik efektif meyakinkan pemilih untuk menentukan pilihan.
Oleh karena itu, tambah dia, KPU memfasilitasi debat terbuka antarpasangan calon agar mereka dapat memberikan informasi yang lebih lengkap kepada masyarakat.
Debat publik ini menjadi sarana edukasi bagi masyarakat untuk memahami isu-isu penting dan kebijakan yang ditawarkan para calon.
“Makanya, kami berharap adu gagasan ini bisa menjadi penentu bagi masyarakat untuk meyakinkan pemilih menggunakan hak pilihnya,” pungkas Iskardo.
Pada kesempatan yang sama, Ahli Hukum Tata Negara dari Universitas Lampung, Dr Muhtadi, mengatakan debat publik menjadi ruang yang efektif bagi kandidat untuk meyakinkan pemilih.
Menurut Muhtadi, debat publik dapat meningkatkan kedewasaan pemilih untuk menentukan pilihan dengan melihat melihat rekam jejak, visi, dan misi calon, secara rasional.
“Masyarakat yang dewasa secara politik tentu tidak akan terpengaruh terhadap iming-iming. Maka, kalau kita ingin masyarakat menolak politik uang, mereka harus menjadi pemilih cerdas,” kata dia.
Sebelumnya, dalam acara, jurnalis senior Juwendra Asdiansyah menyampaikan debat publik sangat signifikan untuk dapat memengaruhi pemilih yang belum menentukan pilihan (Undecided Voters) dan pemilih mengambang (Swing Voters).
Dalam setiap survei pilkada, tutur Juwe, jumlah Undecided Voters dan Swing Voters rerata 30-50%.
“Debat publik jauh lebih efektif dan efisien bagi kandidat untuk meyakinkan masyarakat dan pemilih. Penetrasinya bisa lewat siaran media massa. Cuma itu tadi, masih ada permasalahan-permasalahan teknis,” ujar dia.
Baca Juga: Debat Publik Pilkada Lampung Kurang Gereget