Pengunjuk Rasa Eva Dwiana Galang Donasi untuk Korban Banjir

oleh
Pengunjuk Rasa Eva Dwiana Galang Donasi untuk Korban Banjir
Aksi tutup mulut sekaligus penggalangan donasi untuk korban banjir di depan Kantor Pemerintah Kota Bandar Lampung, Selasa (29/4/2025). Foto: Josua Napitupulu

DASWATI.ID – Pengunjuk rasa Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana galang donasi untuk korban banjir di depan Kantor pemerintah kota setempat, Selasa (29/4/2025).

Penggalangan donasi ini merupakan kegiatan lanjutan setelah lima hari sejumlah warga melakukan aksi damai menuntut penyelesaian masalah banjir yang terus melanda Kota Bandar Lampung.

Namun, hingga Selasa, 29 April 2025, Wali Kota Eva Dwiana belum juga menemui mereka.

Rasa kecewa pun muncul, sehingga massa memilih menggelar aksi diam di depan Kantor Pemerintah Kota Bandar Lampung sebagai bentuk ungkapan hati dan harapan mereka.

Baca Juga: Pendemo Gelar Aksi Tutup Mulut di Pemkot Bandar Lampung

Aksi ini merupakan bentuk sindiran halus kepada pemerintah kota yang terkesan belum membuka ruang dialog dan perhatian serius terhadap penderitaan masyarakat akibat banjir yang berulang kali terjadi di Bandar Lampung.

“Lima hari kami melakukan aksi ini. Alih-alih mendapat kesempatan bertemu dengan Wali Kota, kami justru menghadapi tindakan represif. Situasi ini menunjukkan kurangnya perhatian pemerintah terhadap keselamatan dan kehidupan warga,” ujar Koordinator Aksi, Wahyu.

Menurut Wahyu, kondisi ini menjadi lonceng kematian bagi demokrasi di Bandar Lampung.

Rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi justru tidak memiliki akses untuk bertemu dengan orang yang mereka beri mandat, sehingga hak mereka untuk didengar dan dilibatkan menjadi terabaikan.

“Warga seolah hanya diingat saat pemilu tiba. Setelah itu, mereka dibiarkan berjuang sendiri tanpa perhatian yang sungguh-sungguh dari pemerintah,” ujar dia.

Pendemo Gelar Aksi Tutup Mulut di Pemkot Bandar Lampung
Pendemo yang menggelar unjuk rasa menuntut solusi konkret dari Wali Kota Eva Dwiana dalam mengatasi banjir mengadakan aksi tutup mulut dengan lakban sekaligus mengumpulkan donasi di depan Kantor Pemkot Bandar Lampung, Selasa (29/4/2025). Foto: Josua Napitupulu

Selain menggelar aksi diam, massa pengunjuk rasa Eva Dwiana ini juga aktif galang donasi untuk membantu korban banjir.

Beberapa warga yang melintas di sekitar lokasi pun ikut menyumbang dengan tulus, menunjukkan kepedulian yang besar terhadap sesama.

Penggalangan donasi ini akan berlangsung hingga Jumat, 2 Mei mendatang.

Sumbangan yang diterima berupa uang tunai, pakaian layak pakai, dan bahan makanan pokok.

Donasi akan dikumpulkan di berbagai titik strategis di Bandar Lampung, dengan dukungan penuh dari kalangan mahasiswa.

“Semangat kami sederhana, yaitu warga saling membantu warga, karena pemerintah belum hadir secara nyata untuk masyarakat,” ujar Wahyu.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai donasi, masyarakat dapat menghubungi nomor 0831-6931-9093.

Eva Dwiana Enggan Bertemu Pengunjuk Rasa

Sebelumnya, Kasat Pol PP Kota Bandar Lampung Ahmad Nurizki menjelaskan Eva Dwiana berniat untuk menemui peserta aksi di Kantor Pemkot seusai kegiatan di Kecamatan Enggal.

Kasat Pol PP Bandar Lampung: pendemo di depan kantor pemkot dari luar kota
Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana dan Kapolresta Bandar Lampung Kombes Pol Alfret Jacob Tilukay di Ruang Rapat Wali Kota, Jumat (25/4/2025). Foto: Istimewa

Meski Eva Dwiana telah menunjukkan kesiapan untuk berdialog dan mendengar aspirasi mereka, rencana pertemuan batal setelah pendemo berdiskusi dan memutuskan untuk membubarkan diri.

“Tadi Bunda sudah mau bertemu mendengar aspirasi mereka. Tapi setelah mereka berdiskusi tiba-tiba batal, setelah itu mereka membubarkan diri,” jelas Nurizki, Jumat (25/4/2025) lalu.

Hal senada disampaikan Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana yang akrab disapa Bunda Eva, menegaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan solusi konkret untuk mengatasi banjir.

“Setelah acara (di Enggal), Bunda mau ketemu dengan masyarakat yang melakukan aksi demo. Awal mula mau, tapi setelah mereka berdialog rencana untuk ketemuan dibatalkan,” tutur Eva Dwiana.

Salah satu peserta aksi, Kristin, membenarkan bahwa Pemkot Bandar Lampung menawarkan kesempatan bagi tiga perwakilan massa aksi bertemu Eva Dwiana di Ruang Rapat Wali Kota Bandar Lampung untuk mendengarkan paparan terkait penanganan bencana banjir.

Namun, tawaran tersebut ditolak karena pendemo menginginkan dialog terbuka di depan umum, bukan audiensi di dalam ruangan.

“Kami datang bukan untuk audiensi. Kami menuntut langkah konkret dari Wali Kota untuk mengatasi banjir yang terus berulang,” tegas Kristin.

Baca Juga: Kasat Pol PP Bandar Lampung: pendemo di depan kantor pemkot dari luar kota 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *