Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana bersama warga Kelurahan Pesawahan yang terdampak banjir bandang, Sabtu (25/1/2025) sore. Foto: Josua Napitupulu
DASWATI.ID – Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana menunjukkan kepeduliannya dengan meninjau langsung korban banjir yang melanda kota tersebut setelah kembali dari ibadah umroh, Sabtu (25/1/2025) sore.
“Jadi, Bunda belum pulang ini, dari pulang umroh langsung datangi ibu-ibu,” ujar Eva Dwiana saat meninjau korban banjir di Kelurahan Pesawahan, Telukbetung Selatan.
Setelah menjalani ibadah umroh, Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana segera mengambil langkah nyata dengan meninjau korban banjir yang melanda kota tersebut pada Jumat (17/1/2025).
Hujan deras tidak menyurutkan langkah Eva Dwiana untuk meninjau korban banjir yang paling terdampak parah di Kecamatan Telukbetung Selatan, Kecamatan Telukbetung Barat, dan Kecamatan Panjang.
Ia menyusuri perkampungan warga yang berada di tepian sungai yang terendam banjir sembari berinteraksi dengan warga, mendengarkan keluhan mereka, dan memberikan dukungan moral.
“Hari ini kami meninjau masyarakat Kota Bandarlampung yang terdampak parah oleh banjir,” kata Eva Dwiana kepada awak media di Way Lunik, Panjang.
Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana didampingi Pelaksana Tugas Camat Telukbetung Selatan Ichwan Adji Wibowo menyapa warga terdampak banjir di Kelurahan Pesawahan, Sabtu (25/1/2025) sore. Foto: Josua Napitupulu
Dia menunjukkan komitmen Pemerintah Kota Bandarlampung untuk memantau perkembangan dan memberikan perhatian kepada masyarakat yang terdampak.
“Kami akan memantau situasi dan berharap pemulihan dapat segera dilakukan. Kami telah membentuk tim yang akan mengurus 20 kecamatan, dipimpin oleh OPD (Organisasi Perangkat Daerah), Koordinator Sekda, dan para asisten,” ujar dia.
Eva Dwiana berharap koordinasi antara pemerintah dengan masyarakat kecamatan dan kelurahan dapat difokuskan pada pembangunan infrastruktur yang aman bagi rumah-rumah warga yang terdampak banjir.
“Tadi Bunda melihat ada bangunan di Way Lunik, salah satu kamar berada di bibir sungai, ini kan salah. Air nggak bisa jalan, makanya muter airnya di situ,” tutur dia.
Pemerintah Kota Bandarlampung, kata Eva, akan berdiskusi dengan pemilik rumah agar bersedia direlokasi.
“Nanti sungainya kita perbaiki, rumahnya juga kita perbaiki, tapi rumahnya harus mundur supaya tidak terjadi seperti ini,” kata dia.
Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana usai meninjau korban banjir di Kelurahan Way Lunik, Kecamatan Panjang, Sabtu (25/1/2025) malam. Foto: Josua Napitupulu
Pendataan dan perbaikan rumah tersebut akan dilaksanakan oleh camat, dan dipantau oleh asisten.
“Nanti dilaksanakan oleh camat, dipantau asisten, kalau memang iya, oke, dalam waktu beberapa waktu hari ini, minggu depan sudah bisa kita bangun. Kita robohkan habis rumah itu, kita bangun lagi,” ujar dia.
Selain itu, Eva Dwiana juga meminta bantuan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji Sekampung untuk mengatasi masalah infrastruktur di Way Lunik, khususnya terkait gorong-gorong yang terlalu kecil untuk menampung debit air sungai.
“Bunda juga minta tolong kepada balai, karena di Way Lunik ini ada gorong-gorong (kewenangan) balai yang luar biasa kecilnya dan tidak bisa menampung debit air sungai,” kata dia.
Eva Dwiana menekankan pentingnya kerja sama pemerintah pusat dan daerah untuk menangani persoalan banjir di Bandarlampung.
“Kita harus bekerja sama, bukan hanya antarkabupaten/kota, tapi kita semua harus bergerak bersama-sama. Kalau kita bergerak, insyaallah, semua bisa kita tangani bersama,” tegas dia.
Pada masa pemulihan pascabanjir, Eva Dwiana meminta camat dan lurah untuk mendata kerugian yang dialami masyarakat terdampak bencana.
“Bunda sudah memerintahkan kepada Sekda dan beberapa koordinator yang sudah kita tunjuk bersama camat dan lurah, besok semua bergerak untuk pendataan kerugian bagi masyarakat Kota Bandarlampung yang terdampak banjir ini,” pungkas dia.