DASWATI.ID – Guru Besar Ilmu Politik FISIP Universitas Lampung Prof Dr Ari Darmastuti mengungkap keunggulan perempuan dalam politik.
Perempuan politisi dinilai mampu membangun jejaring politik dan sosial yang kuat di akar rumput.
“Investasi perempuan politisi itu adalah jejaring, dan tidak selalu jejaring partai, tapi juga dukungan masyarakat. Dukungan dari akar rumput sangat kuat sekali,” ujar dia di Bandarlampung, Kamis (7/11/2024).
Baca Juga: Perempuan Lebih Aktif di Bilik Suara Pemilu 2024
Menurut Ari, perempuan seringkali memiliki pemahaman yang lebih mendalam terhadap isu-isu sosial yang berdampak pada masyarakat, terutama yang berkaitan dengan kesejahteraan, kesehatan, dan pendidikan.
Hal ini memungkinkan bagi perempuan politisi untuk membangun dan memelihara hubungan psikologis yang kuat dengan masyarakat di akar rumput.
Jalinan hubungan psikologis menjadi keunggulan perempuan dalam politik sebagai investasi dukungan jangka panjang.
“Biasanya perempuan yang sungguh-sungguh menjadi pemimpin akan menggarap akar rumput, yang terkadang ini tidak menjadi fokus laki-laki politisi,” kata Ari.
Dosen pengampu Gender dan Politik di Jurusan Pemerintahan ini menjelaskan laki-laki politisi lebih cenderung mencari dukungan politik melalui mekanisme formal atau lewat partai politik.
“Dalam prosesnya terkadang masyarakat terpinggirkan,” lanjut dia.
Baca Juga: Timsel KPU Lampung Sebut UU Pemilu Tidak Tegas Mengatur Keterwakilan Perempuan
Apresiasi partisipasi perempuan di Pilkada Serentak Provinsi Lampung.
Ari Darmastuti yang juga Dewan Pakar Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Provinsi Lampung mengapresiasi perempuan yang mengikuti kontestasi Pilkada 2024.
Ia menuturkan Provinsi Lampung memiliki sejarah yang panjang terkait kepemimpinan perempuan dalam politik.
“Dulu, ada almarhum Siti Atidah Ketua DPRD Provinsi Lampung, beliau perempuan pertama di Indonesia sebagai Ketua DPRD,” ujar Ari.
Ia mengatakan hal itu tidak lepas dari gerakan solidaritas perempuan, dimana perempuan saling mendukung dan memberdayakan satu sama lain.
“Saya kira kesadaran seperti ini yang perlu disampaikan kepada publik, khususnya pada kelompok-kelompok perempuan,” kata dia.
Oleh karena itu, lanjut Ari, gerakan perempuan dukung perempuan menjadi penting sebagai langkah awal untuk mencapai kesetaraan gender dalam ranah politik.
“Perempuan sebaiknya dukung perempuan karena asumsi saya, peran perempuan dalam politik itu masih dilihat secara negatif, bahwa politik itu bukan domain yang pas untuk perempuan,” ujar dia.
Namun, Ari mengingatkan dukungan terhadap perempuan politisi harus didasarkan pada evaluasi yang objektif terhadap kualitas, visi, misi, dan program kerja, bukan hanya gender semata.
“Manusia tidak sempurna, baik laki-laki maupun perempuan. Tidak berarti kalau pilih perempuan sebagai calon pemimpin pasti kontribusinya lebih besar kepada perempuan,” jelas dia.
Secara prinsip, lanjut dia, perempuan politisi dengan dukungan kuat diharapkan mampu membawa perubahan bagi kesejahteraan masyarakat.
“Setelah mereka menjadi pemimpin ada mandat utama yang harus dilakukan yaitu kesejahteraan rakyat dan pelayanan dasar dalam semua aspek,” pungkas Ari Darmastuti.
Diketahui, Pilkada Serentak Provinsi Lampung Tahun 2024 diikuti 36 pasangan calon, dan 15 di antaranya adalah perempuan:
- Calon Wakil Gubernur Lampung dr Jihan Nurlela;
- Calon Wali Kota Bandarlampung dr Reihana;
- Calon Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana;
- Calon Bupati Tulangbawang Winarti;
- Calon Bupati Tanggamus Dewi Handajani;
- Calon Bupati Lampung Timur Ela Siti Nuryamah;
- Calon Bupati Pesawaran Nanda Indira;
- Calon Bupati Pringsewu Ririn Kuswantari;
- Calon Wakil Bupati Pringsewu Laras Tri Handayani;
- Calon Wakil Bupati Pringsewu Umi Laila;
- Calon Bupati Mesuji Elfianah;
- Calon Wakil Bupati Mesuji Tri Isyani;
- Calon Bupati Pesisir Barat Septi Heri Agusnaeni;
- Calon Wakil Bupati Pesisir Barat Erlina;
- Calon Wakil Bupati Way Kanan Ayu Asalasiyah.
Baca Juga: Daftar Pasangan Bakal Calon Kepala Daerah di Lampung Pilkada 2024