Airlangga Optimis Ekonomi Tumbuh dengan Hilirisasi dan Industrialisasi

oleh
Airlangga Optimis Ekonomi Tumbuh dengan Hilirisasi dan Industrialisasi
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan arahan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dengan tema “Implementasi Asta Cita Menuju Indonesia Emas 2045” di Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Tengah, Kamis (7/11/2024). Foto: Arsip Humas Kemenko Perekonomian

DASWATI.IDMenteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga optimis ekonomi tumbuh dengan hilirisasi dan industrialisasi.

Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2028-2029 sebesar 8%. Indonesia pernah mencapai pertumbuhan ekonomi 8,2% di tahun 1995.

Pertumbuhan itu didorong beberapa sektor kunci di antaranya manufaktur (hilirisasi), industri otomotif, konstruksi, jasa, dan investasi.

“Jadi kalau tadi Bapak Presiden minta kita tumbuh 8 persen, ini adalah memungkinkan, karena kita pernah mencapai itu,” ujar Airlangga Hartarto.

Baca Juga: Bank Indonesia Dorong Penguatan Hilirisasi Pertanian Lampung

Dia menyampaikan hal itu dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dengan tema “Implementasi Asta Cita Menuju Indonesia Emas 2045” di Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Tengah, Kamis (7/11/2024).

Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8%, Airlangga meminta sektor konsumsi tetap terjaga dan meningkatkan pertumbuhan investasi sekitar 10%, serta ekspor sebesar 9%.

“Dan sektornya tetap di hilirisasi, sektor jasa, pariwisata, konstruksi dan perumahan, ekonomi digital, pengembangan ekonomi baru yaitu semikonduktor, dan transisi energi, atau green energy yang tadi disampaikan oleh Bapak Presiden, bahwa Indonesia bisa menjadi produsen green energy tertinggi,” jelas dia.

Airlangga optimis ekonomi tumbuh dengan hilirisasi dan industrialisasi.

Ia menuturkan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Triwulan III-2024, ekonomi Indonesia tumbuh 4,95% (yoy) atau 5,03% (ctc).

Pulau Jawa memiliki kontribusi paling besar yaitu 56,84% dengan sumber pertumbuhan utama di sektor industri pengolahan, perdagangan, dan konstruksi.

Selain itu, sebanyak 15 provinsi (setara 26,7% PDB) berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional pada Triwulan III-2024.

Daerah dengan pertumbuhan tertinggi yaitu Provinsi Papua Barat (19,56%) dan Sulawesi Tengah (9,08%) yang disokong oleh hilirisasi sektor Industri Pengolahan dan Pertambangan.

“Ini membuktikan bahwa dengan industrialisasi dan hilirisasi kita bisa maju. Ini juga yang membuat Bapak Presiden yakin bahwa pertumbuhan 8% kita bisa capai,” kata Airlangga.

Baca Juga: Sektor Pertanian Mendominasi Perekonomian Lampung

Mengakhiri sambutannya, dia menyampaikan beberapa strategi kebijakan menjaga pertumbuhan ekonomi.

Di antaranya mendorong hilirisasi SDA untuk menjadi salah satu source of growth, menurunkan nilai ICOR antara lain melalui pemanfaatan infrastruktur yang tersedia dan peningkatan akses dan konektivitas, serta menyediakan fasilitas pendidikan/pelatihan vokasi dan program upskilling dan reskilling tenaga kerja yang dibutuhkan oleh Kawasan Industri/KEK di wilayahnya.

“Kemudian mengingatkan menjelang hari besar nasional nanti, inflasi perlu kita jaga juga. Terakhir tentu saya ingatkan Pemerintah punya program kredit usaha rakyat. Nah ini mohon Kepala Daerah, Bupati, Gubernur untuk mendorong agar UMKM-nya bisa berdaya,” tutup Airlangga.

Baca Juga: Pemerintah Hapus Piutang Macet UMKM Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *