DASWATI.ID – PT Waskita Karya (Persero) Tbk telah membangun sejumlah infrastruktur pendidikan di berbagai daerah dengan total nilai proyek mencapai Rp2,4 triliun.
Proyek-proyek ini mendukung peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, termasuk pembangunan kampus, sekolah, dan rehabilitasi fasilitas pendidikan.
Salah satu proyek strategis adalah pembangunan Gedung Fakultas Ilmu Kesehatan dan Perpustakaan Universitas Indonesia (UI) di Depok, Jawa Barat, senilai Rp460 miliar.
Selain itu, Waskita juga mengerjakan Gedung Inovasi dan Kreativitas (GIK) Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan nilai kontrak Rp607 miliar.
“Kami bangga berkontribusi dalam pembangunan kampus terbaik di Indonesia. Fasilitas ini memberikan manfaat besar bagi mahasiswa,” ujar Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, dalam keterangan resminya Selasa (22/4/2025).
Waskita juga terlibat dalam pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) di Depok dengan total nilai kontrak Rp552,8 miliar. Kampus ini dirancang sebagai pusat penelitian peradaban Islam berskala global.
Tak hanya di Pulau Jawa, Waskita membangun kampus di luar Jabodetabek, seperti Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) senilai Rp279,5 miliar dan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) senilai Rp32,5 miliar.
Proyek lain termasuk Politeknik Negeri Malang (PNM) Rp135,9 miliar dan Gedung Kuliah Terpadu UIN Sunan Gunung Djati Bandung Rp152,54 miliar.
Di tingkat sekolah, Waskita menyelesaikan pembangunan SD dan SMP Bukit Asam Tahap II di Palembang (Rp15,86 miliar) serta tiga sekolah di Kalimantan Timur, termasuk SMKN 2 Sangatta (Rp120 miliar).
Perusahaan juga merehabilitasi sekolah pascagempa di Cianjur dengan anggaran Rp286,16 miliar.
Selain proyek konstruksi, Waskita memberikan bantuan pendidikan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
Salah satunya, penyaluran sarana pendidikan senilai Rp400 juta lebih ke empat sekolah di sekitar Ibu Kota Nusantara (IKN), termasuk laptop, proyektor, dan meja kursi.
“Kami berkomitmen mendukung pendidikan Indonesia, terutama menyambut bonus demografi 2045. Generasi muda inilah calon pemimpin masa depan,” tegas Ermy.
Dengan pengalaman lebih dari 64 tahun, Waskita Karya terus berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur pendidikan untuk mencerdaskan bangsa.

